Mendaki gunung dan api unggun adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Tetapi, ada hal - hal penting sebelum membuat api unggun di gunung. Menyalakan api unggun memang diperlukan bagi para pendaki untuk sedikit mengatasi hawa dingin. Sayangnya banyak yang tak tahu aturan bagaimana membuat api unggun dari mulai menyalakan hingga mematikannya. Padahal, kesalahan ini bisa jadi hal yang fatal bagi gunung tersebut.
Untuk menambah pengetahuan, berikut ini harap diperhatikan sebelum membuat api unggun di gunung. Trik dan tips agar aman.
Hanya Ambil Batang Dan Ranting Yang Sudah Jatuh Dari Pohon
Satu hal yang harus diingat saat membuat api unggun adalah mengenai penggunaan kayu. Hanya boleh menggunakan kayu atau batang yang sudah jatuh dari pohonnya. Akui saja, banyak dari kamu yang terlalu malas mencari dahan jatuh dan memilih memangkas pohon agar api unggun cepat menyala.
Lihat Kondisi Cuaca
Saat musim kemarau, angin akan lebih kencang berhembus dan membuat bara api mudah terbang. Ditambah, pepohonan dan rumput yang sedang mengering akan sangat mudah terbakar. Kalau sudah begini, jangan menyalakan api unggun! Kedinginan? Masih bisa pakai jaket tebal, masuk tenda, atau menghangatkan diri di sleeping bag.
Nyalakan Di Tanah Keras Dan Buat Cincin Api
Sebaiknya, sebelum menyalakan api unggun carilah area yang keras dan bebas dari pepohonan yang mudah terbakar. Tujuannya agar api tidak mudah tersebar ke sekeliling. Buat cincin api kalau bisa, pakai batu. Agar apinya bertahan di situ saja. Cincin api bisa menggunakan batu atau pasir. Buatlah melingkar dengan rapat menutup area api unggun.
Jangan Membakar Bahan Yang Berbahaya
Mumpung sedang ada api menyala, kenapa tidak membakar sampah saja sekaligus? Eits! Itu adalah pikiran yang sangat salah dan berbahaya. Karena, kamu dilarang keras membakar bahan - bahan berbahaya. Mulai dari plastik, stereofoam dan sejenisnya. Bakar bahan - bahan berbahaya sama saja dengan polusi udara. Kasihan alamnya.
Matikan Api Unggun Dengan Sempurna
Terakhir, poin yang sering dilupakan pendaki. Matikan api unggun dengan sempurna. Mungkin saat pagi hari, api sudah padam dan terlihatnya sudah tak ada bara. Padahal, di bawahnya mungkin saja masih ada bara yang menyala.
Satu, itu bisa berbahaya jika terbawa angin ke pohon atau semak - semak yang sedang kering dan menjadi kebakaran hutan. Kedua, itu juga bisa berbahaya bagi hewan yang penasaran. Saat mengais bekas api unggun, bisa saja mereka terluka. Matikan api bisa dengan disiram air atau disiram dengan pasir. src
Untuk menambah pengetahuan, berikut ini harap diperhatikan sebelum membuat api unggun di gunung. Trik dan tips agar aman.
Hanya Ambil Batang Dan Ranting Yang Sudah Jatuh Dari Pohon
Satu hal yang harus diingat saat membuat api unggun adalah mengenai penggunaan kayu. Hanya boleh menggunakan kayu atau batang yang sudah jatuh dari pohonnya. Akui saja, banyak dari kamu yang terlalu malas mencari dahan jatuh dan memilih memangkas pohon agar api unggun cepat menyala.
Lihat Kondisi Cuaca
Saat musim kemarau, angin akan lebih kencang berhembus dan membuat bara api mudah terbang. Ditambah, pepohonan dan rumput yang sedang mengering akan sangat mudah terbakar. Kalau sudah begini, jangan menyalakan api unggun! Kedinginan? Masih bisa pakai jaket tebal, masuk tenda, atau menghangatkan diri di sleeping bag.
Nyalakan Di Tanah Keras Dan Buat Cincin Api
Sebaiknya, sebelum menyalakan api unggun carilah area yang keras dan bebas dari pepohonan yang mudah terbakar. Tujuannya agar api tidak mudah tersebar ke sekeliling. Buat cincin api kalau bisa, pakai batu. Agar apinya bertahan di situ saja. Cincin api bisa menggunakan batu atau pasir. Buatlah melingkar dengan rapat menutup area api unggun.
Jangan Membakar Bahan Yang Berbahaya
Mumpung sedang ada api menyala, kenapa tidak membakar sampah saja sekaligus? Eits! Itu adalah pikiran yang sangat salah dan berbahaya. Karena, kamu dilarang keras membakar bahan - bahan berbahaya. Mulai dari plastik, stereofoam dan sejenisnya. Bakar bahan - bahan berbahaya sama saja dengan polusi udara. Kasihan alamnya.
Matikan Api Unggun Dengan Sempurna
Terakhir, poin yang sering dilupakan pendaki. Matikan api unggun dengan sempurna. Mungkin saat pagi hari, api sudah padam dan terlihatnya sudah tak ada bara. Padahal, di bawahnya mungkin saja masih ada bara yang menyala.
Satu, itu bisa berbahaya jika terbawa angin ke pohon atau semak - semak yang sedang kering dan menjadi kebakaran hutan. Kedua, itu juga bisa berbahaya bagi hewan yang penasaran. Saat mengais bekas api unggun, bisa saja mereka terluka. Matikan api bisa dengan disiram air atau disiram dengan pasir. src