Danau Kelimutu di Ende NTT selain mempunyai pemandangan yang memesona juga menyimpan kisah penuh mitos yang dipercayai oleh penduduk setempat secara turun temurun. Konon, arwah orang yang sudah meninggal bersemayam di ketiga danaunya. Kemudian, apa lagi keistimewaannya?
Gunung Kelimutu dikenal mempunyai tiga buah danau kawah yang memiliki warna berbeda. Ajaibnya lagi, warna ketiga danau tersebut bisa berubah - ubah tanpa ada siapapun yang bisa memprediksi. Kadang biru, kadang merah, bisa juga hitam. Selalu berubah selama kurun 25 tahun terakhir.
Oleh masyarakat Suku Lio yang tinggal di sekeliling Danau Kelimutu, berubahnya warna danau ini dipercaya akibat kekuatan gaib yang menyelimuti gunung ini. Masyarakat Suku Lio sendiri menyucikan Gunung Kelimutu, sehingga tidak boleh sembarangan bertingkah ketika berada di gunung ini.
Menurut kepercayaan suku Lio, kawah Gunung Kelimutu merupakan tempat bersemayamnya arwah orang - orang yang sudah meninggal. Ketiga Danau Kelimutu pun memiliki nama yang berbeda sesuai dengan peruntukannya. Warna danau pun menjadi perlambang, arwah siapa saja yang tinggal dan bersemayam di sana.
Danau pertama letaknya terpisah dengan 2 danau lainnya. Danau ini namanya Tiwu Ata Mbupu. Danau ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya arwah - arwah para tetua adat yang sudah meninggal.
Sementara dua danau lainnya letaknya bersebelahan, yaitu Tiwu Nuwa Muri Ko'ofai yang dipercaya sebagai tempat berkumpulnya arwah pemuda - pemudi yang sudah meninggal. Danau satunya bernama Tiwu Ata Polo, yang konon berisi arwah para tukang tenung, atau orang - orang jahat.
Masing - masing warna danau juga menjadi perlambang arwah yang tinggal di sana. Tiwu Ata Mbupu yang mewakili para tetua adat berwarna biru tua, Tiwu Nuwa Muri Koo'o Fai yang mewakili arwah muda - mudi berwarna biru muda, sedangkan Tiwu Ata Polo yang mewakili arwah jahat memiliki warna merah darah.
Kepercayaan ini terkait dengan cerita rakyat yang begitu melegenda di kalangan suku Lio. Kisah itu berupa pertempuran sisi baik yang diwakili Ata Mbupu ( tetua adat yang bijaksana ) dan sisi gelap yang diwakili Ata Polo ( dukun jahat ). Kedua tokoh ini bertempur dan akhirnya sisi baik lah yang menang.
Perubahan warna paling sering terjadi di danau Ata Polo. Dari tahun lalu berwarna kehitaman, kini berwarna hijau toska. Sedangkan Nuwa Muri Koofai pernah berwarna putih.
Terlepas dari berbagai mitos yang menyelimuti Danau Kelimutu, danau cantik ini memang menarik untuk dikunjungi. Tak hanya turis lokal, turis mancanegara pun kerap mengunjungi danau ini karena terpesona dengan keindahannya. Sungguh danau yang ajaib dan hanya dimiliki oleh Indonesia! src
Gunung Kelimutu dikenal mempunyai tiga buah danau kawah yang memiliki warna berbeda. Ajaibnya lagi, warna ketiga danau tersebut bisa berubah - ubah tanpa ada siapapun yang bisa memprediksi. Kadang biru, kadang merah, bisa juga hitam. Selalu berubah selama kurun 25 tahun terakhir.
Oleh masyarakat Suku Lio yang tinggal di sekeliling Danau Kelimutu, berubahnya warna danau ini dipercaya akibat kekuatan gaib yang menyelimuti gunung ini. Masyarakat Suku Lio sendiri menyucikan Gunung Kelimutu, sehingga tidak boleh sembarangan bertingkah ketika berada di gunung ini.
Menurut kepercayaan suku Lio, kawah Gunung Kelimutu merupakan tempat bersemayamnya arwah orang - orang yang sudah meninggal. Ketiga Danau Kelimutu pun memiliki nama yang berbeda sesuai dengan peruntukannya. Warna danau pun menjadi perlambang, arwah siapa saja yang tinggal dan bersemayam di sana.
Danau pertama letaknya terpisah dengan 2 danau lainnya. Danau ini namanya Tiwu Ata Mbupu. Danau ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya arwah - arwah para tetua adat yang sudah meninggal.
Sementara dua danau lainnya letaknya bersebelahan, yaitu Tiwu Nuwa Muri Ko'ofai yang dipercaya sebagai tempat berkumpulnya arwah pemuda - pemudi yang sudah meninggal. Danau satunya bernama Tiwu Ata Polo, yang konon berisi arwah para tukang tenung, atau orang - orang jahat.
Masing - masing warna danau juga menjadi perlambang arwah yang tinggal di sana. Tiwu Ata Mbupu yang mewakili para tetua adat berwarna biru tua, Tiwu Nuwa Muri Koo'o Fai yang mewakili arwah muda - mudi berwarna biru muda, sedangkan Tiwu Ata Polo yang mewakili arwah jahat memiliki warna merah darah.
Kepercayaan ini terkait dengan cerita rakyat yang begitu melegenda di kalangan suku Lio. Kisah itu berupa pertempuran sisi baik yang diwakili Ata Mbupu ( tetua adat yang bijaksana ) dan sisi gelap yang diwakili Ata Polo ( dukun jahat ). Kedua tokoh ini bertempur dan akhirnya sisi baik lah yang menang.
Perubahan warna paling sering terjadi di danau Ata Polo. Dari tahun lalu berwarna kehitaman, kini berwarna hijau toska. Sedangkan Nuwa Muri Koofai pernah berwarna putih.
Terlepas dari berbagai mitos yang menyelimuti Danau Kelimutu, danau cantik ini memang menarik untuk dikunjungi. Tak hanya turis lokal, turis mancanegara pun kerap mengunjungi danau ini karena terpesona dengan keindahannya. Sungguh danau yang ajaib dan hanya dimiliki oleh Indonesia! src