Ungkapan "Kalau sudah mendaki Gunung Rinjani, tak perlu lagi naik ke gunung lain," sepertinya memang benar adanya. Di sepanjang perjalanan saja, pendaki sudah dibuat kagum oleh pesona yang mampu memukau semua orang.
Ada 2 jalur pendakian, yaitu Jalur Sembalun dan Jalur Senaru. Di Jalur Sembalun, pendaki akan melalui hamparan padang savana. Track di jalur ini cukup landai, namun berliku. Ada 3 pos peristirahatan di jalur ini. Selepas Pos 3, pendaki akan mengahadapi tanjakan terjal dengan kemiringan sekitar 60 derajat.
Di jalur lainnya, yaitu Jalur Senaru, pemandangan akan terlihat sangat berbeda. Di sini pendaki akan melewati hutan tropis yang cukup lebat. Sama halnya dengan Jalur Sembalun, jalur ini juga terdapat 3 pos peristirahatan sebelum sampai ke Pelawangan yang biasa digunakan sebagai camp area.
Lelah sudah pasti akan Anda rasakan. Akan tetapi, pemandangan yang disuguhkan selama di perjalanan sangat indah. Lelah yang Anda rasakan akan terbayar lunas, bahkan lebih.
Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, diyakini sebagian masyarakat Lombok sebagai tempat bersemayam ratu jin bernama Dewi Anjani, putri raja Datu Tuan dari permaisurinya Dewi Mas, yang memerintah sebuah kerajaan kecil di Lombok.
Terlepas dari legenda itu, Gunung Rinjani merupakan salah satu destinasi andalan Kabupaten Lombok Utara. Gunung tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat ini menyimpan sejuta pesona dan memiliki potensi geowisata yang menarik.
Di antara daya tarik gunung api itu adalah panorama kaldera, danau, puncak, kawah, air terjun, mata air panas, goa, lubang letusan dan aliran lava baru. Pesona yang dimiliki gunung yang diyakini menjadi istana Ratu Jin Dewi Anjani ini nyaris sempurna. Selain memiliki berbagai keunikan, Gunung Rinjani juga kaya dengan berbagai jenis flora dan fauna. Di sebelah selatan dan barat pada ketinggian 1.000 - 2.000 meter banyak ditumbuhi Dysoxylum sp, pterospermum, dan Ficus superba.
Pada ketinggian 2.000 - 3.000 meter banyak tumbuh cemara gunung ( Casuarina junghuhniana ). Namun pada ketinggian diatas 3.000 meter miskin akan tumbuhan, hanya ditumbuhi rumput dan bunga Edelweiss ( Anaphalis javanica ) dan di sebelah timur gunung banyak ditumbuhi pohon akasia. Selain itu tercatat 109 jenis burung hidup di Gunung Rinjani. Beberapa diantaranya adalah jenis burung yang ada di Australia, monyet perak yang berasal dari Bali, rusa dan landak.
Sementara di Pelawangan Sembalun, Lombok Timur terdapat monyet ekor panjang yang suka mengganggu kemah para pendaki. Mereka sangat pandai membuka tenda untuk mengambil makanan dan dikenal sangat garang dan berani.
Berbagai pesona itulah menjadi magnet yang mampu menarik minat wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk mendaki gunung yang memiliki ketinggian hampir empat kilometer itu. Para wisatawan yang mendaki gunung itu adalah wisatawan minat khusus yang menyukai tantangan.
Di balik sejuta pesona yang dimiliki gunung api itu, sebenarnya Gunung Rinjani merupakan salah satu dari enam gunung di Indonesia yang cukup bahaya untuk didaki. Karena itu tidak berlebihan kalau Rinjani dijuluki obyek wisata "maut".
Hingga kini gunung yang disebut - sebut banyak menyimpan misteri itu telah menelan cukup banyak korban jiwa. Cuaca buruk disertai datang secara tiba - tiba terkadang menyebabkan pendaki tersesat dan akhirnya ditemukan tak bernyawa.
Sebagai contoh, pada 10 Maret 2007, tujuh pelajar asal Pulau Lombok yang mendaki Gunung Rinjani ditemukan tewas di wilayah perbatasan Pelawangan, Sembalun dengan Danau Segara Anak. Ketujuh korban pelajar dan mahasiswa yang mendaki Gunung Rinjani itu tewas akibat terjebak cuaca buruk dan kehabisan makanan. Dugaan kuat terjebak cuaca buruk, karena jenazah mereka ditemukan tidak di dalam jurang.
Selanjutnya pada 29 Juni 2010, pendaki asal Italia Federica Frovera ditemukan tewas di Gunung Baru Jari ( anak Gunung Rinjani ). Korban tewas diduga akibat kelelahan setelah mandi di Danau Segara, saat mendaki selama satu minggu.
Saat itu korban berada di kilometer 8,3 dari Danau Segara menuju Pelawangan Senaru. Saat itu Gunung Barujari yang berada di kaldera Gunung Rinjani sedang berstatus waspada, dan masih mengeluarkan letusan kecil dengan asap tebal setinggi 300 meter.
Masih banyak pendaki lain yang tewas akibat "keganasan" Gunung Rinjani. Bahkan hampir setiap tahun gunung yang menyimpan banyak misteri itu menelan korban jiwa.
Karena itu setiap tahun Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengeluarkan larangan untuk mendakian gunung api tersebut. Penghentian sementara aktivitas pendakian biasanya berlangsung dua hingga tiga bulan terutama pada saat terjadinya cuaca buruk termasuk pada 2013.
Ingin menuju Rinjani bersama kami? Bergabunglah dalam pendakian bersama Belantara Indonesia, SATU HATI MENGGAPAI RINJANI
Ada 2 jalur pendakian, yaitu Jalur Sembalun dan Jalur Senaru. Di Jalur Sembalun, pendaki akan melalui hamparan padang savana. Track di jalur ini cukup landai, namun berliku. Ada 3 pos peristirahatan di jalur ini. Selepas Pos 3, pendaki akan mengahadapi tanjakan terjal dengan kemiringan sekitar 60 derajat.
Di jalur lainnya, yaitu Jalur Senaru, pemandangan akan terlihat sangat berbeda. Di sini pendaki akan melewati hutan tropis yang cukup lebat. Sama halnya dengan Jalur Sembalun, jalur ini juga terdapat 3 pos peristirahatan sebelum sampai ke Pelawangan yang biasa digunakan sebagai camp area.
Lelah sudah pasti akan Anda rasakan. Akan tetapi, pemandangan yang disuguhkan selama di perjalanan sangat indah. Lelah yang Anda rasakan akan terbayar lunas, bahkan lebih.
Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, diyakini sebagian masyarakat Lombok sebagai tempat bersemayam ratu jin bernama Dewi Anjani, putri raja Datu Tuan dari permaisurinya Dewi Mas, yang memerintah sebuah kerajaan kecil di Lombok.
Terlepas dari legenda itu, Gunung Rinjani merupakan salah satu destinasi andalan Kabupaten Lombok Utara. Gunung tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat ini menyimpan sejuta pesona dan memiliki potensi geowisata yang menarik.
Di antara daya tarik gunung api itu adalah panorama kaldera, danau, puncak, kawah, air terjun, mata air panas, goa, lubang letusan dan aliran lava baru. Pesona yang dimiliki gunung yang diyakini menjadi istana Ratu Jin Dewi Anjani ini nyaris sempurna. Selain memiliki berbagai keunikan, Gunung Rinjani juga kaya dengan berbagai jenis flora dan fauna. Di sebelah selatan dan barat pada ketinggian 1.000 - 2.000 meter banyak ditumbuhi Dysoxylum sp, pterospermum, dan Ficus superba.
Pada ketinggian 2.000 - 3.000 meter banyak tumbuh cemara gunung ( Casuarina junghuhniana ). Namun pada ketinggian diatas 3.000 meter miskin akan tumbuhan, hanya ditumbuhi rumput dan bunga Edelweiss ( Anaphalis javanica ) dan di sebelah timur gunung banyak ditumbuhi pohon akasia. Selain itu tercatat 109 jenis burung hidup di Gunung Rinjani. Beberapa diantaranya adalah jenis burung yang ada di Australia, monyet perak yang berasal dari Bali, rusa dan landak.
Sementara di Pelawangan Sembalun, Lombok Timur terdapat monyet ekor panjang yang suka mengganggu kemah para pendaki. Mereka sangat pandai membuka tenda untuk mengambil makanan dan dikenal sangat garang dan berani.
Berbagai pesona itulah menjadi magnet yang mampu menarik minat wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk mendaki gunung yang memiliki ketinggian hampir empat kilometer itu. Para wisatawan yang mendaki gunung itu adalah wisatawan minat khusus yang menyukai tantangan.
Di balik sejuta pesona yang dimiliki gunung api itu, sebenarnya Gunung Rinjani merupakan salah satu dari enam gunung di Indonesia yang cukup bahaya untuk didaki. Karena itu tidak berlebihan kalau Rinjani dijuluki obyek wisata "maut".
Hingga kini gunung yang disebut - sebut banyak menyimpan misteri itu telah menelan cukup banyak korban jiwa. Cuaca buruk disertai datang secara tiba - tiba terkadang menyebabkan pendaki tersesat dan akhirnya ditemukan tak bernyawa.
Sebagai contoh, pada 10 Maret 2007, tujuh pelajar asal Pulau Lombok yang mendaki Gunung Rinjani ditemukan tewas di wilayah perbatasan Pelawangan, Sembalun dengan Danau Segara Anak. Ketujuh korban pelajar dan mahasiswa yang mendaki Gunung Rinjani itu tewas akibat terjebak cuaca buruk dan kehabisan makanan. Dugaan kuat terjebak cuaca buruk, karena jenazah mereka ditemukan tidak di dalam jurang.
Selanjutnya pada 29 Juni 2010, pendaki asal Italia Federica Frovera ditemukan tewas di Gunung Baru Jari ( anak Gunung Rinjani ). Korban tewas diduga akibat kelelahan setelah mandi di Danau Segara, saat mendaki selama satu minggu.
Saat itu korban berada di kilometer 8,3 dari Danau Segara menuju Pelawangan Senaru. Saat itu Gunung Barujari yang berada di kaldera Gunung Rinjani sedang berstatus waspada, dan masih mengeluarkan letusan kecil dengan asap tebal setinggi 300 meter.
Masih banyak pendaki lain yang tewas akibat "keganasan" Gunung Rinjani. Bahkan hampir setiap tahun gunung yang menyimpan banyak misteri itu menelan korban jiwa.
Karena itu setiap tahun Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengeluarkan larangan untuk mendakian gunung api tersebut. Penghentian sementara aktivitas pendakian biasanya berlangsung dua hingga tiga bulan terutama pada saat terjadinya cuaca buruk termasuk pada 2013.
Ingin menuju Rinjani bersama kami? Bergabunglah dalam pendakian bersama Belantara Indonesia, SATU HATI MENGGAPAI RINJANI