Sabar Gorky Bersiap Untuk Aconcagua. Atlet dan pendaki difabel asal Solo, Sabar Gorky, akan membuktikan keperkasaannya menggapai puncak Aconcagua, Argentina. Bersama dengan 4 rekan satu timnya, mereka akan mengibarkan bendera merah putih pada puncak bersalju tersebut Desember mendatang.
Pria yang mencatat sejarah menjadi penyulut obor pada pembukaan Asian Paragames ( APG ) VI di Solo tahun lalu itu mengaku telah mempersiapkan diri jauh - jauh hari sebelum bertolak ke negara di Amerika Selatan tersebut.
“Persiapan sudah dilakukan, baik persiapan fisik maupun peralatan. Persiapan fisik, saya tiap hari bersepeda dan olahraga ringan,” katanya.
Dari persiapan yang dilakukan, dirinya termasuk yang punya persiapan khusus. Sebab, ia satu - satunya orang difabel dari seluruh anggota tim nanti. Dengan keterbatasannya itu, ia berusaha mempersiapkan diri sebaik - baiknya.
“Saya pentingkan persiapan peralatan khusus ( buat saya ), seperti tongkat khusus ( difabel ) untuk mendaki,” terangnya.
Sabar Gorky mengaku, mendaki puncak Aconcagua tidaklah mudah. Gunung setinggi 6.962 meter di atas permukaan laut tersebut dikenal memiliki jalur pendakian yang cukup sulit dan serangan cuaca ekstrim.
Maklum, dalam sejarah pendakian, tercatat dua pendaki asal Indonesia telah tewas dalam pendakian di gunung salju itu.
Pendakian ke puncak Aconcagua tersebut merupakan rangkaian pendakiannya untuk mencapai 7 puncak tertinggi dunia. Selama ini, 2 puncak gunung tinggi sudah ia gapai, yakni puncak Kilimanjaro ( Afrika ) dan Elbrus ( Eropa ), masing - masing pada 2011 lalu.
Rencananya, setelah bisa menggapai Aconcagua nanti, 4 puncak tertinggi dunia telah menantinya. Masing - masing puncak Cartenz Pyramid ( Indonesia ), Vinson Massif ( Antartika ), Mckinley ( Amerika Utara ) dan Mount Everest ( Asia ).
“Minta doanya saja,ya,” tuturnya. src
Pria yang mencatat sejarah menjadi penyulut obor pada pembukaan Asian Paragames ( APG ) VI di Solo tahun lalu itu mengaku telah mempersiapkan diri jauh - jauh hari sebelum bertolak ke negara di Amerika Selatan tersebut.
“Persiapan sudah dilakukan, baik persiapan fisik maupun peralatan. Persiapan fisik, saya tiap hari bersepeda dan olahraga ringan,” katanya.
Dari persiapan yang dilakukan, dirinya termasuk yang punya persiapan khusus. Sebab, ia satu - satunya orang difabel dari seluruh anggota tim nanti. Dengan keterbatasannya itu, ia berusaha mempersiapkan diri sebaik - baiknya.
“Saya pentingkan persiapan peralatan khusus ( buat saya ), seperti tongkat khusus ( difabel ) untuk mendaki,” terangnya.
Sabar Gorky mengaku, mendaki puncak Aconcagua tidaklah mudah. Gunung setinggi 6.962 meter di atas permukaan laut tersebut dikenal memiliki jalur pendakian yang cukup sulit dan serangan cuaca ekstrim.
Maklum, dalam sejarah pendakian, tercatat dua pendaki asal Indonesia telah tewas dalam pendakian di gunung salju itu.
Pendakian ke puncak Aconcagua tersebut merupakan rangkaian pendakiannya untuk mencapai 7 puncak tertinggi dunia. Selama ini, 2 puncak gunung tinggi sudah ia gapai, yakni puncak Kilimanjaro ( Afrika ) dan Elbrus ( Eropa ), masing - masing pada 2011 lalu.
Rencananya, setelah bisa menggapai Aconcagua nanti, 4 puncak tertinggi dunia telah menantinya. Masing - masing puncak Cartenz Pyramid ( Indonesia ), Vinson Massif ( Antartika ), Mckinley ( Amerika Utara ) dan Mount Everest ( Asia ).
“Minta doanya saja,ya,” tuturnya. src