Mendaki gunung adalah kegiatan yang termasuk dalam kategori olahraga petualangan dan juga menyenangkan tentunya. Tetapi pernahkah Anda mencoba mendaki gunung bersalju? Gunung bersalju biasanya adalah gunung - gunung tinggi yang kebanyakan berada di luar Indonesia walaupun Indonesia juga memilikinya, yakni Carstenz Pyramid di Papua.
Mendaki gunung di daerah bersalju dapat dimulai dari cara mendaki yang sederhana, berjalan di atas salju hingga latihan memanjat menggunakan kapak es. Sepanjang tahun gunung es selalu bersuhu rendah dan salju membuat cara pendakian menjadi sulit.
Mereka yang berkeinginan mendaki di gunung salju haruslah memiliki keterampilan dasar, seperti cara menggunakan kapak es dan crampon, pengetahuan yang baik menggunakan tali dan bekerjasama dengan tim serta kemampuan navigasi lanjutan.
Mendaki gunung salju menyimpan bahaya hipotermia yang lebih tinggi dikarenakan suhu udara yang rendah. Salju di pegunungan juga berpotensi menyimpan bahaya longsor dan biasanya sering terjadi di daerah lereng pegunungan.
Bagi sebagian besar orang, mendaki di gunung es / salju menyimpan sebuah tantangan yang seringkali membuat banyak pendaki mencobanya kembali, Bisa jadi keindahan pemandangan dari puncak - puncak salju yang mengilhami mereka. Atau bisa jadi karena di daerah seperti ini tidak banyak orang yang mendaki sehingga menyimpan tantangan tersendiri dan kesunyian yang sering didadapatkan.
Apapun alasannya, tentunya masih banyak misteri dan alasan mengapa setiap pendaki menginginkan melakukan hal seperti ini. Dikarenakan resiko yang lebih besar terutama suhu udara yang rendah, maka lebih lanjut kita harus mengetahui beberapa peralatan dasar yang dibutuhkan.
Crampons– adalah serangkaian logam sepatu berduri yang melekat pada bagian bawah dari boot / sepatu pendaki. Menggunakan crampon akan mendapatkan daya rekat dan kuat pijakan pada es dan salju.
Ice Axes– adalah sejenis kapak yang sering digunakan para pemanjat tebing tetapi juga berfungsi sebagai tongkat pada saat berjalan. Ice axes begitu penting, karena sering digunakan pendaki sebagai alat penyelamatan pada saat tergelincir atau terperosok ke dalam jurang.
Harnesses– Sering digunakan para pendaki untuk mengikatkan atau mentautkan tali pada saat memanjat tebing, berjalan di lereng atau digunakan sebagai alat pengaman saat bergerak bersama tim pada daerah berbahaya.
Tenda Salju dan Sleeping Bags– Kedua peralatan ini demikian penting untuk melindungi pendaki dari kemungkinan terjadinya hipotermia dan sebagai alat pelindung pada saat beristirahat. Beberapa kecelakaan serius telah terjadi di masa sebelumnya dikarenakan para pendaki tidak membawa kedua benda ini.
Alpine Ransel– Sebuah ransel yang dirancang khusus untuk daerah bersalju. Saat ini ada 2 jenis yaitu yang dikenal dengan nama backpack untuk ukuran besar dan daypacks untuk ukuran kecil, yang penggunaannya disesuaikan kebutuhan.
Kompas dan peta– Kedua benda ini sangat jelas harus dibawa setiap pendaki untuk keperluan navigasi. Membawa peta haruslah terlindung dari kelembaban dan air.
Sekop– Sekop sering digunakan para pendaki gunung salju untuk menyelamatkan diri ketika terjadi longsoran yang menutupi pendaki atau membuat lubang perlindungan pada saat badai tiba - tiba.
Whistle – Peluit, digunakan oleh pendaki ketika terjadi keadaan darurat atau tersesat.
Makanan dan air yang cukup
Alat kesehatan– Digunakan sebagai pertologan pertama ketika mengalami musibah kecelakaan. Sama pentingnya dengan makanan dan air.
Pakaian yang diperlukan:
1. Jaket dan celana yang tahan air. Bahan yang tidak tembus air akan menahan kulit dari basah yang akan mempercepat terjadinya hipotermia. Jangan gunakan bahan dari kapas untuk kedua item ini.
2. Kaos kaki berbahan wol dan campuran polypropylene– ini akan menjaga kaki tetap hangat dan kering selama mungkin.
3. Boots untuk salju – akan melindungi bagian kaki dari resapan air dan menjaga kaki tetap hangat
4. Topi, syal, balaclavas dan sarung tangan tahan air – Ini semua adalah barang - barang yang membuat kita tetap hangat.
5. Kacamata hitam – Salju akan memantulkan chaya menyilaukan pada saat cuaca cerah. Gunakan ini untuk menghindari buta salju ( snow blind )
Mendaki gunung es / salju membutuhkan kekuatan fisik secara ekstra. Kita yang terbiasa dengan mendaki gunung tropis sangat dianjurkan memiliki semua kelengkapan seperti yang telah disebutkan di atas. Kita juga harus belajar lebih tentang semua keterampilan mendaki di gunung es / salju. src
Mendaki gunung di daerah bersalju dapat dimulai dari cara mendaki yang sederhana, berjalan di atas salju hingga latihan memanjat menggunakan kapak es. Sepanjang tahun gunung es selalu bersuhu rendah dan salju membuat cara pendakian menjadi sulit.
Mereka yang berkeinginan mendaki di gunung salju haruslah memiliki keterampilan dasar, seperti cara menggunakan kapak es dan crampon, pengetahuan yang baik menggunakan tali dan bekerjasama dengan tim serta kemampuan navigasi lanjutan.
Mendaki gunung salju menyimpan bahaya hipotermia yang lebih tinggi dikarenakan suhu udara yang rendah. Salju di pegunungan juga berpotensi menyimpan bahaya longsor dan biasanya sering terjadi di daerah lereng pegunungan.
Bagi sebagian besar orang, mendaki di gunung es / salju menyimpan sebuah tantangan yang seringkali membuat banyak pendaki mencobanya kembali, Bisa jadi keindahan pemandangan dari puncak - puncak salju yang mengilhami mereka. Atau bisa jadi karena di daerah seperti ini tidak banyak orang yang mendaki sehingga menyimpan tantangan tersendiri dan kesunyian yang sering didadapatkan.
Apapun alasannya, tentunya masih banyak misteri dan alasan mengapa setiap pendaki menginginkan melakukan hal seperti ini. Dikarenakan resiko yang lebih besar terutama suhu udara yang rendah, maka lebih lanjut kita harus mengetahui beberapa peralatan dasar yang dibutuhkan.
Crampons– adalah serangkaian logam sepatu berduri yang melekat pada bagian bawah dari boot / sepatu pendaki. Menggunakan crampon akan mendapatkan daya rekat dan kuat pijakan pada es dan salju.
Crampons |
Ice Axes |
Harnesses |
Alpine Ransel– Sebuah ransel yang dirancang khusus untuk daerah bersalju. Saat ini ada 2 jenis yaitu yang dikenal dengan nama backpack untuk ukuran besar dan daypacks untuk ukuran kecil, yang penggunaannya disesuaikan kebutuhan.
Alpine Ransel |
Sekop– Sekop sering digunakan para pendaki gunung salju untuk menyelamatkan diri ketika terjadi longsoran yang menutupi pendaki atau membuat lubang perlindungan pada saat badai tiba - tiba.
Whistle – Peluit, digunakan oleh pendaki ketika terjadi keadaan darurat atau tersesat.
Makanan dan air yang cukup
Alat kesehatan– Digunakan sebagai pertologan pertama ketika mengalami musibah kecelakaan. Sama pentingnya dengan makanan dan air.
Pakaian yang diperlukan:
1. Jaket dan celana yang tahan air. Bahan yang tidak tembus air akan menahan kulit dari basah yang akan mempercepat terjadinya hipotermia. Jangan gunakan bahan dari kapas untuk kedua item ini.
2. Kaos kaki berbahan wol dan campuran polypropylene– ini akan menjaga kaki tetap hangat dan kering selama mungkin.
3. Boots untuk salju – akan melindungi bagian kaki dari resapan air dan menjaga kaki tetap hangat
4. Topi, syal, balaclavas dan sarung tangan tahan air – Ini semua adalah barang - barang yang membuat kita tetap hangat.
5. Kacamata hitam – Salju akan memantulkan chaya menyilaukan pada saat cuaca cerah. Gunakan ini untuk menghindari buta salju ( snow blind )
Mendaki gunung es / salju membutuhkan kekuatan fisik secara ekstra. Kita yang terbiasa dengan mendaki gunung tropis sangat dianjurkan memiliki semua kelengkapan seperti yang telah disebutkan di atas. Kita juga harus belajar lebih tentang semua keterampilan mendaki di gunung es / salju. src