Mendaki lanskap alam Batur yang memesona lalu menelusuri terowongan lava, masih belum lengkap jika belum melanjutkan perjalanan menuju dua kawah lainnya yaitu kawah II dan III di sebelah barat kawah I.
Menjelang siang hari, di sekitar kawah dapat disaksikan lebih leluasa lanskap alam Batur. Kawah berada di Gunung Batur dengan ketinggian 1.717 meter di atas permukaan laut, yang muncul persis di tengah - tengah kaldera batur Purba. Di dekat kawah II terdapat ladang fumarol yaitu uap panas yang menyembur dari dalam tanah, yang biasa dimanfaatkan para pendaki untuk merebus telur.
Lanskap Batur adalah salah satu laboratorium karya gemilang alam milik Indonesia dan dunia. Di tempat ini masyarakat dapat belajar langsung dari alam tentang sejarah bumi, proses pembentukan daratan dan gunung, mengenal batuan dan tanah.
Medan lava Gunung Batur dimulai dari kaldera pertama yang terbentuk 29.300 tahun silam hingga kaldera kedua yang terbentuk 29.000 tahun lalu. Lalu kerucut gunung api aktif yang mulai terbentuk 5.000 tahun lalu dan terus tumbuh hingga sekarang lantas menjadi obyek wisata alam dan pendakian.
Bapak Geologi, Van Bemmelen ( 1949 ), menyebut kaldera Batur sebagai salah satu kaldera terbesar dan terindah di dunia. Memiliki danau berbentuk bulan sabit dengan luas mencapai 16,6 kilometer persegi, merupakan danau kaldera terluas kedua di Indonesia setelah Danau Toba di Sumatera Utara.
Lokasi Gunung Batur mudah diakses, namun banyak orang belum memetik langsung pengetahuan penting dari sejarah gunung tersebut. Kawasan sekitar gunung tidak sekadar keunikan sosial budayanya yang telah lama dikenal dunia, namun juga keunikan lanskap alam dan geologi. Selain itu di kecamatan ini juga terdapat Museum Gunung Api Batur.
Kaldera Batur sangat lengkap dan cocok menjadi laboratorium alam, wisatawan hanya menikmati keindahan gunung dan budaya. Cuma itu saja, banyak orang belum tahu bahwa kita bisa belajar langsung tentang sejarah bumi di Batur.
Karena kelengkapan alam itulah, organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization ( UNESCO ) baru saja menetapkan kawasan Kaldera Gunung Batur, sebagai bagian dari Global Geopark Network atau jaringan taman bumi global. Penetapan tersebut dilakukan saat Konferensi Geopark Eropa ke - 11 di Geopark Auroca, Portugal pada 20 September 2012.
Penetapan itu tentu sebuah penghargaan yang sangat membanggakan karena diraih melalui perjuangan panjang selama empat tahun. Penetapan yang telah lama ditunggu - tunggu, sebab Indonesia yang berada di jalur geologi unik dan memiliki gunung berapi terbanyak, akhirnya baru mendapatkannya.
Menjelang siang hari, di sekitar kawah dapat disaksikan lebih leluasa lanskap alam Batur. Kawah berada di Gunung Batur dengan ketinggian 1.717 meter di atas permukaan laut, yang muncul persis di tengah - tengah kaldera batur Purba. Di dekat kawah II terdapat ladang fumarol yaitu uap panas yang menyembur dari dalam tanah, yang biasa dimanfaatkan para pendaki untuk merebus telur.
Lanskap Batur adalah salah satu laboratorium karya gemilang alam milik Indonesia dan dunia. Di tempat ini masyarakat dapat belajar langsung dari alam tentang sejarah bumi, proses pembentukan daratan dan gunung, mengenal batuan dan tanah.
Medan lava Gunung Batur dimulai dari kaldera pertama yang terbentuk 29.300 tahun silam hingga kaldera kedua yang terbentuk 29.000 tahun lalu. Lalu kerucut gunung api aktif yang mulai terbentuk 5.000 tahun lalu dan terus tumbuh hingga sekarang lantas menjadi obyek wisata alam dan pendakian.
Bapak Geologi, Van Bemmelen ( 1949 ), menyebut kaldera Batur sebagai salah satu kaldera terbesar dan terindah di dunia. Memiliki danau berbentuk bulan sabit dengan luas mencapai 16,6 kilometer persegi, merupakan danau kaldera terluas kedua di Indonesia setelah Danau Toba di Sumatera Utara.
Lokasi Gunung Batur mudah diakses, namun banyak orang belum memetik langsung pengetahuan penting dari sejarah gunung tersebut. Kawasan sekitar gunung tidak sekadar keunikan sosial budayanya yang telah lama dikenal dunia, namun juga keunikan lanskap alam dan geologi. Selain itu di kecamatan ini juga terdapat Museum Gunung Api Batur.
Kaldera Batur sangat lengkap dan cocok menjadi laboratorium alam, wisatawan hanya menikmati keindahan gunung dan budaya. Cuma itu saja, banyak orang belum tahu bahwa kita bisa belajar langsung tentang sejarah bumi di Batur.
Karena kelengkapan alam itulah, organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization ( UNESCO ) baru saja menetapkan kawasan Kaldera Gunung Batur, sebagai bagian dari Global Geopark Network atau jaringan taman bumi global. Penetapan tersebut dilakukan saat Konferensi Geopark Eropa ke - 11 di Geopark Auroca, Portugal pada 20 September 2012.
Penetapan itu tentu sebuah penghargaan yang sangat membanggakan karena diraih melalui perjuangan panjang selama empat tahun. Penetapan yang telah lama ditunggu - tunggu, sebab Indonesia yang berada di jalur geologi unik dan memiliki gunung berapi terbanyak, akhirnya baru mendapatkannya.