Jokowi, Gubernur DKI Jakarta ternyata mempunyai hobi mendaki gunung. Hobi yang dalam bahasanya disebut kegiatan Mbois ini di mulai ketika menjadi anggota Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada ( Silvagama ) Yogyakarta. Selama kuliah dia memiliki hobi mendaki gunung.
Beberapa gunung di Jawa maupun di luar Jawa pernah didaki bersama teman - temannya di Silvagama. "Tahun 1983 saya bersama 16 orang mendaki gunung Kerinci. Dari 16 saya yang badannya paling kecil," tutur Jokowi.
Meski paling kecil di antara teman - temannya, Gubernur DKI Jakarta ini mengaku tak merasa kecil hati. Bahkan, dari 16 orang yang ikut serta dalam ekspedisi pendakian Gunung Kerinci kala itu, Jokowi menjadi orang pertama yang berhasil sampai di puncak gunung dengan ketinggian 3.805 Mdpl tersebut.
"Yang lain badannya 'keker - keker', Saya yang paling kecil. Dulu badan saya lebih kecil dari sekarang, tapi tetep Jokowi yang sampai di puncak lebih dulu," ucapnya sambil tertawa.
Dia mengungkapkan, perjalanan dari Yogyakarta menuju Gunung Kerinci kala itu ditempuh dengan naik bus. Sebab, modal mereka menuju ke Kerinci hanya niat. Uang yang dibawa juga tidak banyak. "Badan 'glumut' ( kotor ), tapi 'mbois' bisa sampai puncak," tandasnya.
Dalam foto hitam putih di atas, Jokowi tampak mengenakan kaos lengan pendek, topi, dan sarung tangan. Dengan teropong yang dikalungkan di leher, Jokowi muda membentangkan bendera Mapala.
Pria 52 tahun itu lupa kapan terakhir mendaki gunung. Namun, saat masih muda Jokowi mengaku bisa mendaki gunung setiap minggunya.
Dalam acara Reuni Emas Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada ( UGM ) Yogyakarta, Sabtu 26 Oktober 2013, Jokowi menuturkan, selama kuliah dia memiliki hobi mendaki gunung.
Dalam Reuni Emas Fakultas Kehutanan UGM tersebut Jokowi mendapat kenang - kenangan berupa Kaos lapangan Mahasiswa Pecinta Alam Silvagama dan foto saat ekspedisi pendakian Gunung Kerinci. Kaos tersebut bertuliskan nama "Jokowi".
"Saya cari - cari tidak pernah nemu. Akhirnya sekarang saya dapat fotonya jaman naik Gunung Kerinci," ungkapnya sambil tertawa. ( dari berbagai sumber )
Beberapa gunung di Jawa maupun di luar Jawa pernah didaki bersama teman - temannya di Silvagama. "Tahun 1983 saya bersama 16 orang mendaki gunung Kerinci. Dari 16 saya yang badannya paling kecil," tutur Jokowi.
Meski paling kecil di antara teman - temannya, Gubernur DKI Jakarta ini mengaku tak merasa kecil hati. Bahkan, dari 16 orang yang ikut serta dalam ekspedisi pendakian Gunung Kerinci kala itu, Jokowi menjadi orang pertama yang berhasil sampai di puncak gunung dengan ketinggian 3.805 Mdpl tersebut.
"Yang lain badannya 'keker - keker', Saya yang paling kecil. Dulu badan saya lebih kecil dari sekarang, tapi tetep Jokowi yang sampai di puncak lebih dulu," ucapnya sambil tertawa.
Dia mengungkapkan, perjalanan dari Yogyakarta menuju Gunung Kerinci kala itu ditempuh dengan naik bus. Sebab, modal mereka menuju ke Kerinci hanya niat. Uang yang dibawa juga tidak banyak. "Badan 'glumut' ( kotor ), tapi 'mbois' bisa sampai puncak," tandasnya.
Dalam foto hitam putih di atas, Jokowi tampak mengenakan kaos lengan pendek, topi, dan sarung tangan. Dengan teropong yang dikalungkan di leher, Jokowi muda membentangkan bendera Mapala.
Pria 52 tahun itu lupa kapan terakhir mendaki gunung. Namun, saat masih muda Jokowi mengaku bisa mendaki gunung setiap minggunya.
Dalam acara Reuni Emas Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada ( UGM ) Yogyakarta, Sabtu 26 Oktober 2013, Jokowi menuturkan, selama kuliah dia memiliki hobi mendaki gunung.
Dalam Reuni Emas Fakultas Kehutanan UGM tersebut Jokowi mendapat kenang - kenangan berupa Kaos lapangan Mahasiswa Pecinta Alam Silvagama dan foto saat ekspedisi pendakian Gunung Kerinci. Kaos tersebut bertuliskan nama "Jokowi".
"Saya cari - cari tidak pernah nemu. Akhirnya sekarang saya dapat fotonya jaman naik Gunung Kerinci," ungkapnya sambil tertawa. ( dari berbagai sumber )