Toilet alam adakah di gunung? Ya tentu ada. Dimanakah toilet alam tersebut? nanti akan kita jabarkan. Kita tahu bahwa mendaki gunung bukan hanya sekedar perjalanan mencapai puncak kemudian turun kembali dengan membawa rasa bangga. Mendaki gunung perlu sebuah etika yang harus dijalankan bagi pelakunya. Apa fungsi etika tersebut?
Pentingnya sebuah etika dalam pendakian dapat memberi nilai positif yang akan berdampak baik pada pendaki itu sendiri maupun terhadap lingkungan di sekitarnya.
Beretika dalam suatu pendakian salah satunya dapat dilakukan dengan tidak membuang air besar sembarangan. Pernahkah Anda berpikir tentang hal ini ? pernahkah Anda menemukan sebuah “ranjau darat” saat dalam pendakian ? atau bahkan terinjak ? tentunya cukup menyebalkan bukan ? Apa yang Anda rasakan dan pikirkan saat itu, begitu pula apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh orang lain.
Lalu bagaimana cara membuang air besar yang baik dan benar saat dalam pendakian. Tentunya dengan segala keterbatasan yang ada, mulai dari lokasi ruang yang terbuka, masalah persediaan air, sampai dengan cara memperlakukan kotoran yang dihasilkan.
Berikut tips bagi Anda yang akan menggunakan toilet alam:
1. Bawalah Tissue Basah Dan Alat Penggali Dalam Pendakian
Sebelum berangkat mendaki, pastikan dua benda ini masuk dalam daftar bawaan Anda. Tissue basah akan sangat berguna untuk membersihkan bagian yang kotor, selain itu pula berguna dalam penghematan air. Biasanya pula pendaki membawa sekop kecil khusus untuk menggali lubang pembuangan namun hal ini tidak mutlak karena dapat digantikan dengan beberapa alat penggali lain seperti pisau, ranting ataupun benda lain yang bisa Anda temukan di lapangan.
2. Hindari Buang Air Besar Di Tempat Yang Sering Di Lewati
Seperti misalnya di jalur pendakian ataupun di samping tenda. Sebisa mungkin jangan buang air besar di lokasi ini karena akan sangat mengganggu kenyamanan bagi pendaki lain. Selain mengganggu kenyamanan juga dapat menyebabkan pencemaran udara. Sebisa mungkin carilah lokasi toilet alam di luar area tersebut dengan jarak minimal sekitar tujuh meter.
3. Lakukan Survey Lokasi
Ketika Anda sudah berada di lokasi berkemah, tidak ada salahnya melakukan survey lokasi sebagai tempat untuk membuang hajat nantinya. Hal ini cukup berguna agar Anda tidak perlu terburu - buru mencari tempat lagi ketika rasa hendak buang air besar sudah datang.
4. Pastikan Lokasi Aman
Pastikan tempat Anda membuang air besar cukup aman untuk ditempati, baik dari ancaman binatang, tumbuhan berduri ataupun longsoran tanah. Hindari berada di tepi jurang karena akan sangat berbahaya dan pastikan lokasinya tidak gampang terlihat oleh orang lain. Pengecualian jika Anda suka di intip saat BAB!
5. Jangan Buang Hajat Di Lokasi Sumber Air
Baik itu air tenang seperti danau maupun sebuah aliran sungai, sumber air tetap merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, jadi jangan Anda cemari dengan membuang kotoran disana. Cara paling baik yang bisa Anda lakukan adalah dengan menampung airnya dan membawanya ke lokasi daratan tanah menuju tempat yang pantas untuk membuang hajat.
6. Buat Lubang Galian Dan Siap Di Tutup Setelah Digunakan
7. Jangan Gunakan Lubang Orang Lain
Jika Anda ikhlas ya sudahlah.....
Pentingnya sebuah etika dalam pendakian dapat memberi nilai positif yang akan berdampak baik pada pendaki itu sendiri maupun terhadap lingkungan di sekitarnya.
Beretika dalam suatu pendakian salah satunya dapat dilakukan dengan tidak membuang air besar sembarangan. Pernahkah Anda berpikir tentang hal ini ? pernahkah Anda menemukan sebuah “ranjau darat” saat dalam pendakian ? atau bahkan terinjak ? tentunya cukup menyebalkan bukan ? Apa yang Anda rasakan dan pikirkan saat itu, begitu pula apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh orang lain.
Lalu bagaimana cara membuang air besar yang baik dan benar saat dalam pendakian. Tentunya dengan segala keterbatasan yang ada, mulai dari lokasi ruang yang terbuka, masalah persediaan air, sampai dengan cara memperlakukan kotoran yang dihasilkan.
Berikut tips bagi Anda yang akan menggunakan toilet alam:
1. Bawalah Tissue Basah Dan Alat Penggali Dalam Pendakian
Sebelum berangkat mendaki, pastikan dua benda ini masuk dalam daftar bawaan Anda. Tissue basah akan sangat berguna untuk membersihkan bagian yang kotor, selain itu pula berguna dalam penghematan air. Biasanya pula pendaki membawa sekop kecil khusus untuk menggali lubang pembuangan namun hal ini tidak mutlak karena dapat digantikan dengan beberapa alat penggali lain seperti pisau, ranting ataupun benda lain yang bisa Anda temukan di lapangan.
2. Hindari Buang Air Besar Di Tempat Yang Sering Di Lewati
Seperti misalnya di jalur pendakian ataupun di samping tenda. Sebisa mungkin jangan buang air besar di lokasi ini karena akan sangat mengganggu kenyamanan bagi pendaki lain. Selain mengganggu kenyamanan juga dapat menyebabkan pencemaran udara. Sebisa mungkin carilah lokasi toilet alam di luar area tersebut dengan jarak minimal sekitar tujuh meter.
3. Lakukan Survey Lokasi
Ketika Anda sudah berada di lokasi berkemah, tidak ada salahnya melakukan survey lokasi sebagai tempat untuk membuang hajat nantinya. Hal ini cukup berguna agar Anda tidak perlu terburu - buru mencari tempat lagi ketika rasa hendak buang air besar sudah datang.
4. Pastikan Lokasi Aman
Pastikan tempat Anda membuang air besar cukup aman untuk ditempati, baik dari ancaman binatang, tumbuhan berduri ataupun longsoran tanah. Hindari berada di tepi jurang karena akan sangat berbahaya dan pastikan lokasinya tidak gampang terlihat oleh orang lain. Pengecualian jika Anda suka di intip saat BAB!
5. Jangan Buang Hajat Di Lokasi Sumber Air
Baik itu air tenang seperti danau maupun sebuah aliran sungai, sumber air tetap merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, jadi jangan Anda cemari dengan membuang kotoran disana. Cara paling baik yang bisa Anda lakukan adalah dengan menampung airnya dan membawanya ke lokasi daratan tanah menuju tempat yang pantas untuk membuang hajat.
6. Buat Lubang Galian Dan Siap Di Tutup Setelah Digunakan
Sebelum membuang hajat, buatlah terlebih dahulu sebuah lubang dengan kedalaman secukupnya, lubang ini berguna sebagai tempat menampung kotoran Anda nantinya. Hal ini penting untuk dilakukan agar kotoran Anda tidak tercecer. Selain itu pula agar bagian tubuh Anda tidak tersentuh dari kotoran yang keluar.
Setelah selesai membuang hajat maka ceboklah dengan bersih, baik dengan menggunakan air ataupun tissue basah. Jika Anda menggunakan tissue basah, sebaiknya buanglah tissue bekas tersebut ke dalam lubang penampungan dan tutuplah kembali lubang tersebut dengan tanah hasil galiannya untuk menghindari lupa menggunakan tissue tersebut untuk membersihkan wajah dari keringat!
Menimbun kembali lubang penampungan sangat penting dilakukan untuk mencegah timbulnya bau yang tidak sedap. Selain itu pula untuk menjaga kesehatan agar tidak dihinggapi lalat. Dengan menimbun lubang tersebut pula dapat membantu kotoran yang dihasilkan lebih cepat terurai oleh tanah.
7. Jangan Gunakan Lubang Orang Lain
Jika Anda ikhlas ya sudahlah.....
8. Berdoa
Sebagai manusia yang beragama dan memiliki etika, bacalah doa terlebih dahulu sebelum buang air besar untuk memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
9. Ajaklah Teman Untuk Menemani
Jika Anda mendaki dalam suatu rombongan maka penting bagi setiap anggotanya untuk mengetahui keberadaan anggota lainnya. Beritahukanlah teman jika Anda hendak buang air besar dan ajaklah salah satunya untuk menemani, terlebih saat malam hari.
Dengan mengajak teman tentunya Anda dapat melaksanakan hajat dengan lebih tenang. Jika terjadi suatu hal yang tak terduga maka teman Anda lah yang tentunya akan pertama kali menolong. Mungkin di antara teman Anda ada yang suka menemani orang membuang hajat.
Mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan ruang terbuka yang sangat menyenangkan jika dijalankan dengan baik dan benar. Banyak hal yang bisa di pelajari selama dalam prosesnya, baik dari sesama pendaki itu sendiri maupun pada lingkungan alam sekitarnya.
Jadilah pendaki yang baik dan beretika karena pendaki yang baik tentunya akan memberi balasan yang baik pula terhadap lingkungannya. Karena pendaki yang beretika tentunya akan menjaga setiap tindakannya. src