Lagi - lagi tentang Rinjani, gunung indah dan megah di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Jutaan kaki telah menggapai puncaknya, puncak Sang Dewi Anjani. Hingga kini sajian lengkap dari Sang Dewi terus membasuh lelah raga para pendakinya. Dan Danau Segara Anak pun tak surut turut memancarkan pesonanya.
"Jangan bilang sedang pergi main - main ke Rinjani, gunung ini bukan tempat main - main, ini sakral!" peringatan dari seorang warga lokal di sekitar Rinjani. Bagi masyarakat di sini, Rinjani memang dianggap sakral.
Treknya luar biasa dan tidak membosankan, apalagi bagi pendaki yang ingin menempuh jalur berbeda ketika berangkat dan pulang. Saat berangkat, silahkan menempuh Jalur Sembalun dan pulang melewati Senaru. Kedua jalur ini memiliki karakter trek yang berbeda, akan sangat menyesal bila tak mencoba keduanya.
Pemandangan khas masyarakat Sasak yang membawa hasil panen dan juga perbekalan di sekitar kaki gunung memberi keakraban tersendiri bagi pendaki.
Puncaknya terlihat begitu dekat. Dengan estimasi porter berkecepatan tinggi, basecamp di Plawangan Sembalun konon dapat ditempuh dalam waktu 8 jam. Namun bagi sebagian pendaki yang ingin bersantai, Plawangan dapat ditempuh hingga belasan jam, melewati 3 pos. Sembalun menyuguhkan variasi trek, mulai dari hamparan Savanna yang panas membakar, jalan dengan bebatuan besar, jalur lahar, hingga jalan yang mendaki tajam.
Tiba di Plawangan Sembalun, tempat pendaki berkemah dan beristirahat, terlihat Danau Segara Anak sekitar 500 meter di bawah kaki berpijak. Gunung Barujari di tengah danau dan dari kejauhan tampak Gunung Agung di Pulau Bali. Dari Plawangan, semua tampak seperti pameran diorama alam yang apik.
Puncak dapat ditempuh dalam waktu sekitar 4 - 5 jam, jalan menuju puncak lebih berpasir dan licin. Para pendaki biasanya memulai perjalanan sekitar pukul 02.00 WITA, sehingga Matahari terbit menjadi latar yang menawan. Dari Plawangan Sembalun, kaki beranjak menuju Danau Segara Anak. Trek yang dilewati jauh lebih terjal, licin, dan berbatu. Kadang jarak pandang sangat minim disebabkan kabut yang tebal. Perjalanan turun menuju Danau Segara Anak memakan waktu sekitar 4 - 6 jam.
Suasana kemah sekitar danau lebih hangat, wajah - wajah sumringah parapenyerang puncak lebih semarak. Berendam di mata air panas, memancing, membakar ikan, atau sekadar berfoto di sekitar danau pun rasanya cukup untuk menghabiskan waktu seharian.
Bagi yang ingin pulang lewat jalur Senaru, mendaki ke Plawangan Senaru adalah syarat. Dalam perjalanan dari Danau Segara Anak menuju Plawangan Senaru, hutan, padang Edelweis, dan jalan kecil dengan bebatuan terjal dan jurang akan dilewati.
Dari Plawangan Senaru, menuju kaki gunung, trek licin berpasir wajib diterjang. Memasuki kawasan hutan, sergapan akar dari pepohonan rindang sekitar perlu diwaspadai. Trek ini dapat ditempuh dalam waktu 3 - 8 jam, tergantung kecepatan.
Akhirnya sebuah gapura bertuliskan "Taman Nasional Gunung Rinjani, Pintu Senaru" terlihat. Sebuah cara penyambutan yang luar biasa hangat di rasakan. src
"Jangan bilang sedang pergi main - main ke Rinjani, gunung ini bukan tempat main - main, ini sakral!" peringatan dari seorang warga lokal di sekitar Rinjani. Bagi masyarakat di sini, Rinjani memang dianggap sakral.
Treknya luar biasa dan tidak membosankan, apalagi bagi pendaki yang ingin menempuh jalur berbeda ketika berangkat dan pulang. Saat berangkat, silahkan menempuh Jalur Sembalun dan pulang melewati Senaru. Kedua jalur ini memiliki karakter trek yang berbeda, akan sangat menyesal bila tak mencoba keduanya.
Pemandangan khas masyarakat Sasak yang membawa hasil panen dan juga perbekalan di sekitar kaki gunung memberi keakraban tersendiri bagi pendaki.
Savana jalur Sembalun |
Tiba di Plawangan Sembalun, tempat pendaki berkemah dan beristirahat, terlihat Danau Segara Anak sekitar 500 meter di bawah kaki berpijak. Gunung Barujari di tengah danau dan dari kejauhan tampak Gunung Agung di Pulau Bali. Dari Plawangan, semua tampak seperti pameran diorama alam yang apik.
Puncak dapat ditempuh dalam waktu sekitar 4 - 5 jam, jalan menuju puncak lebih berpasir dan licin. Para pendaki biasanya memulai perjalanan sekitar pukul 02.00 WITA, sehingga Matahari terbit menjadi latar yang menawan. Dari Plawangan Sembalun, kaki beranjak menuju Danau Segara Anak. Trek yang dilewati jauh lebih terjal, licin, dan berbatu. Kadang jarak pandang sangat minim disebabkan kabut yang tebal. Perjalanan turun menuju Danau Segara Anak memakan waktu sekitar 4 - 6 jam.
Suasana kemah sekitar danau lebih hangat, wajah - wajah sumringah parapenyerang puncak lebih semarak. Berendam di mata air panas, memancing, membakar ikan, atau sekadar berfoto di sekitar danau pun rasanya cukup untuk menghabiskan waktu seharian.
Bagi yang ingin pulang lewat jalur Senaru, mendaki ke Plawangan Senaru adalah syarat. Dalam perjalanan dari Danau Segara Anak menuju Plawangan Senaru, hutan, padang Edelweis, dan jalan kecil dengan bebatuan terjal dan jurang akan dilewati.
Dari Plawangan Senaru, menuju kaki gunung, trek licin berpasir wajib diterjang. Memasuki kawasan hutan, sergapan akar dari pepohonan rindang sekitar perlu diwaspadai. Trek ini dapat ditempuh dalam waktu 3 - 8 jam, tergantung kecepatan.
Akhirnya sebuah gapura bertuliskan "Taman Nasional Gunung Rinjani, Pintu Senaru" terlihat. Sebuah cara penyambutan yang luar biasa hangat di rasakan. src