Sebuah pendapat dari seorang pendaki gunung dunia yang telah menyelesaikan 14 gunung tanpa bantuan oksigen, yang mana menyelesaikan 14 gunung dalam waktu 16 tahun! Dari tahun 1989 hingga tahun 2005. Pada tahun 1994 tersebut Viesturs sudah menyelesaikan Kangchenjunga ( 8586m ) pada tahun 1989, Everest ( 8850m ) tahun 1990, K2 ( 8611m ) tahun 1992, Lhotse ( 8516m ) tahun 1994, Cho Oyu ( 8201m ) tahun 1994.
Berturut - turut pendakian Viesturs setelah Cho Oyu adalah, Makalu ( 8463m ) tahun 1994 Gasherbrum II ( 8035m ) tahun 1995, Gasherbrum I ( 8068m ) tahun 1997, Broad Peak ( 8097m ) tahun 1997, Manaslu ( 8163m ) tahun 1999, Dhualagiri ( 8167m ) tahun 1999, Shishapangma ( 8013m ) tahun 2000, Nanga Parbat ( 8125m ) tahun 2003 dan Annapurna ( 8091m ) tahun 2005.
Saat menjadi pendaki belum dikenal, Ed Viesturs tinggal di basement rumah temannya, dan juga bekerja sebagai tukang kayu. Kesulitan finansial memang selalu menjadi hal biasa bagi seorang pendaki. Karena di Amerika dan di seluruh dunia, mendaki gunung bukanlah olah raga populer seperti baseball, footbal atau golf, yang dapat memberikan kelimpahan materi.
"Pendaki profesioanal bukanlah pekerjaan yang membuat kaya. Setiap tahun, saya dapat menghidupi keluarga saya dan membayar ekspedisi - ekspedisi saya utamanya karena mendapat bantuan dari sponsor. Sebagai balasan saya bekerja untuk mereka dalam perancangan dan pengentasan, pengajar, pemunculan, promosi dlsb. Hal ini membuatku tetap sibuk".
Walaupun terkenal, seorang Viesturs, masih harus mendekati dan mencari kesempatan untuk mendapatkan sponsor." Tidak banyak perusahaan yang dapat menggunakan kemampuan atau pesan penjualan dari seorang pendaki. Dasarnya adalah penjualan / marketing- jika tidak ada keuntungan bagi mereka, maka tidak ada alasan mensponsori saya".
Saat ini Viesturs terlibat dalam perancangan tenda EV2 dan EV3 dari Mountain Hardware Expedition, Rangsel the Endeavor Series Expedition dengan JanSport; sarung tangan dan overboot dengan Outdoor Research, sepatu boot Timberland, juga perusahaan Thermos. Viesturs juga pernah menjadi `bintang tamu' dalam film Vertical Limit. Sponsor diluar dunia outdoor antara lain Microsoft XP, National Geographic, Rolex, bahkan Cisco.
Setelah berhasil mendaki ke 14 gunung tersebut. Viesturs merasakan sedikit rileks. Walaupun begitu dia tetap ingin mendaki, "Bukan karena saya telah mendaki puncak - puncak tertinggi, gunung yang lain tidak menantang atau menarik. Ada ribuan gunung di planet ini yang dengan senang hati ingin saya daki". Bahkan bagi Viesturs sekalipun di usia 50 - an, 60 - an dan 70 - an dia akan terus mendaki.
Mengenai rencana ke depan, Viesturs berkata "Saya masih mempunyai beberapa puncak yang ingin saya daki dan penjelajahan yang ingin saya lakukan dengan teman pendakian saya. Saya ingin tetap terlibat dalam indutri alam bebas. Saya sekarang bekerja dengan suatu grup perusahan - perusahaan besar dan terlibat dalam perancangan dan pengentesan. Saya memberikan pidato / pelatihan motivasi, juga dan mungkin melanjutkan dalam pakaian. Tetapi, saya sebenarnya tidak tahu kemana karir saya. Hal tersebut tentu sesuatu yang saya pikirkan, sebab saya masih memerlukan untuk hidup dan menghidupi keluarga saya". Bagian tersulit adalah menjelaskan ke orang, kenapa kita mendaki gunung. " Kita mencari tantangan untuk diri kita sendiri, kita senang bekerjasama, dan kita mencintai lingkungannya..Perasaan - perasaan ini sangat berarti dan saya ingin mengalaminya lagi dan lagi."
Pesannya untuk pendaki pemula :"mendakilah untuk menikmati pendakian itu sendiri dan lakukan untuk dirimu sendiri".
Kurang lebih maksudnya, mendaki gunung bukanlah untuk dilihat atau dikagumi orang lain, tetapi untuk pencapaian diri sendiri. Jika ini dipahami, maka korban nyawa atau kehilangan anggota tubuh tidaklah perlu terjadi. Karena anggota tubuh dan nyawa lebih berharga dari pendakian itu sendiri.
Berturut - turut pendakian Viesturs setelah Cho Oyu adalah, Makalu ( 8463m ) tahun 1994 Gasherbrum II ( 8035m ) tahun 1995, Gasherbrum I ( 8068m ) tahun 1997, Broad Peak ( 8097m ) tahun 1997, Manaslu ( 8163m ) tahun 1999, Dhualagiri ( 8167m ) tahun 1999, Shishapangma ( 8013m ) tahun 2000, Nanga Parbat ( 8125m ) tahun 2003 dan Annapurna ( 8091m ) tahun 2005.
Saat menjadi pendaki belum dikenal, Ed Viesturs tinggal di basement rumah temannya, dan juga bekerja sebagai tukang kayu. Kesulitan finansial memang selalu menjadi hal biasa bagi seorang pendaki. Karena di Amerika dan di seluruh dunia, mendaki gunung bukanlah olah raga populer seperti baseball, footbal atau golf, yang dapat memberikan kelimpahan materi.
"Pendaki profesioanal bukanlah pekerjaan yang membuat kaya. Setiap tahun, saya dapat menghidupi keluarga saya dan membayar ekspedisi - ekspedisi saya utamanya karena mendapat bantuan dari sponsor. Sebagai balasan saya bekerja untuk mereka dalam perancangan dan pengentasan, pengajar, pemunculan, promosi dlsb. Hal ini membuatku tetap sibuk".
Walaupun terkenal, seorang Viesturs, masih harus mendekati dan mencari kesempatan untuk mendapatkan sponsor." Tidak banyak perusahaan yang dapat menggunakan kemampuan atau pesan penjualan dari seorang pendaki. Dasarnya adalah penjualan / marketing- jika tidak ada keuntungan bagi mereka, maka tidak ada alasan mensponsori saya".
Saat ini Viesturs terlibat dalam perancangan tenda EV2 dan EV3 dari Mountain Hardware Expedition, Rangsel the Endeavor Series Expedition dengan JanSport; sarung tangan dan overboot dengan Outdoor Research, sepatu boot Timberland, juga perusahaan Thermos. Viesturs juga pernah menjadi `bintang tamu' dalam film Vertical Limit. Sponsor diluar dunia outdoor antara lain Microsoft XP, National Geographic, Rolex, bahkan Cisco.
Setelah berhasil mendaki ke 14 gunung tersebut. Viesturs merasakan sedikit rileks. Walaupun begitu dia tetap ingin mendaki, "Bukan karena saya telah mendaki puncak - puncak tertinggi, gunung yang lain tidak menantang atau menarik. Ada ribuan gunung di planet ini yang dengan senang hati ingin saya daki". Bahkan bagi Viesturs sekalipun di usia 50 - an, 60 - an dan 70 - an dia akan terus mendaki.
Mengenai rencana ke depan, Viesturs berkata "Saya masih mempunyai beberapa puncak yang ingin saya daki dan penjelajahan yang ingin saya lakukan dengan teman pendakian saya. Saya ingin tetap terlibat dalam indutri alam bebas. Saya sekarang bekerja dengan suatu grup perusahan - perusahaan besar dan terlibat dalam perancangan dan pengentesan. Saya memberikan pidato / pelatihan motivasi, juga dan mungkin melanjutkan dalam pakaian. Tetapi, saya sebenarnya tidak tahu kemana karir saya. Hal tersebut tentu sesuatu yang saya pikirkan, sebab saya masih memerlukan untuk hidup dan menghidupi keluarga saya". Bagian tersulit adalah menjelaskan ke orang, kenapa kita mendaki gunung. " Kita mencari tantangan untuk diri kita sendiri, kita senang bekerjasama, dan kita mencintai lingkungannya..Perasaan - perasaan ini sangat berarti dan saya ingin mengalaminya lagi dan lagi."
Pesannya untuk pendaki pemula :"mendakilah untuk menikmati pendakian itu sendiri dan lakukan untuk dirimu sendiri".
Kurang lebih maksudnya, mendaki gunung bukanlah untuk dilihat atau dikagumi orang lain, tetapi untuk pencapaian diri sendiri. Jika ini dipahami, maka korban nyawa atau kehilangan anggota tubuh tidaklah perlu terjadi. Karena anggota tubuh dan nyawa lebih berharga dari pendakian itu sendiri.