Diego Mendieta adalah pemain sepakbola yang memperkuat Persis Solo yang berkewarganegaraan Paraguay yang belum lama ini menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 3 Desember 2012 di RS Dr. Moewardi Solo. Tentu tidak akan menjadi berita besar seandainya kematian Diego tidak ada selingan kabar lain tentang Diego.
Diego Mendieta berdasarkan pemeriksaan Dokter, dia didiagnosa terinveksi virus yang disebut Cytomegalovirus. "Dia sering mengeluh sakit di mata dan sakitnya terasa menembus sampai di bagian belakang kepala. Setelah kita scan ternyata memang ada virus penyakit yang menyerang sampai ke otak," terang Kepala Bagian Penyakit Dalam, Moewardi Prof Dr dr H Ahmad Guntur Hermawan.
Menurutnya, tak hanya terserang virus, saat diperiksa, diketahui bahwa ada jamur yang tumbuh di kerongkongan dan diduga hingga saluran pencernaan Diego. "Jamur ini bernama Candidiasis, dan inilah yang mebuat dia tidak doyan makan. Virus dan jamur ini yang membuat daya tahan tubuhnya semakin melemah," terangnya.
Kemungkinan, virus dan jamur tersebut sudah menginveksi tubuh Diego sejak lama, setidaknya dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi sang penggedor gawang itu semakin memburuk karena dokter juga mendiagnosa bahwa Diego positif mengidap Demam Berdarah Dengue ( DBD ). "Daya tahan tubuh yang semakin lemah, membuat banyak penyakit lain menyerang. Saat saya cek trombositnya rendah, ternyata benar dia juga terkena DBD," sambungnya.
Wafatnya Diego Mendieta mantan pemain Persis Solo versi Badan Liga Indonesia ( BLI ), mengundang keprihatinan tersendiri bagi Mantan Ketua Umum Persis Solo, FX Hadi Rudyatmo. Kasus terkatung - katungnya gaji Mendieta, sakit yang diderita sang pemain hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit seharusnya bisa menjadi peringatan bagi PSSI.
Striker asing asal Paraguay itu meninggal dunia di RS Dr Moewardi Solo setelah menderita sakit dalam beberapa bulan belakangan ini. Parahnya Mendieta tak mampu membayar biaya perawatan di rumah sakit karena gaji plus bonusnya selama empat bulan sebagai pemain di Persis Solo belum juga dilunasi pihak klub. Karier Mendieta harus berakhir tragis di RS Moewardi.
Permintaan Terakhir
Kabar kematian mantan penyerang Persis Solo, Diego Mendieta, memicu keprihatinan banyak pelaku sepak bola. Beberapa pemain di antaranya mantan kapten PSIM, Nova Zaenal dan pemain PSS Sleman, Anang Hadi, memasang foto bergambar Diego Mendieta yang sedang tersenyum.
Gambar Diego dilengkapi tulisan keinginan terakhir pemain asal Paraguay yang menghembuskan nafas terakhir, di RSD Moewardi Solo.
Mereka memasang foto Diego sebagai gambar identitas akun BlackBerry Messenger. Beberapa di antaranya melengkapi dengan kata - kata atau mengirim broadcast messege, berisi keinginan terakhir Mendieta.
Berikut keinginan terakhir Diego yang ditulis dengan tinta merah dan dipajang sebagai gambar identitas akun BlackBerry Messenger beberapa pemain serta pelaku sepak bola:
Gak minta gaji Full
Aku
Cuma minta tiket pesawat
Biar bisa pulang
Ketemu MAMAH
Dan
Mati di negara saya
RIP#Diego Mendieta
Diego Mendieta berdasarkan pemeriksaan Dokter, dia didiagnosa terinveksi virus yang disebut Cytomegalovirus. "Dia sering mengeluh sakit di mata dan sakitnya terasa menembus sampai di bagian belakang kepala. Setelah kita scan ternyata memang ada virus penyakit yang menyerang sampai ke otak," terang Kepala Bagian Penyakit Dalam, Moewardi Prof Dr dr H Ahmad Guntur Hermawan.
Menurutnya, tak hanya terserang virus, saat diperiksa, diketahui bahwa ada jamur yang tumbuh di kerongkongan dan diduga hingga saluran pencernaan Diego. "Jamur ini bernama Candidiasis, dan inilah yang mebuat dia tidak doyan makan. Virus dan jamur ini yang membuat daya tahan tubuhnya semakin melemah," terangnya.
Kemungkinan, virus dan jamur tersebut sudah menginveksi tubuh Diego sejak lama, setidaknya dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi sang penggedor gawang itu semakin memburuk karena dokter juga mendiagnosa bahwa Diego positif mengidap Demam Berdarah Dengue ( DBD ). "Daya tahan tubuh yang semakin lemah, membuat banyak penyakit lain menyerang. Saat saya cek trombositnya rendah, ternyata benar dia juga terkena DBD," sambungnya.
Wafatnya Diego Mendieta mantan pemain Persis Solo versi Badan Liga Indonesia ( BLI ), mengundang keprihatinan tersendiri bagi Mantan Ketua Umum Persis Solo, FX Hadi Rudyatmo. Kasus terkatung - katungnya gaji Mendieta, sakit yang diderita sang pemain hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit seharusnya bisa menjadi peringatan bagi PSSI.
Striker asing asal Paraguay itu meninggal dunia di RS Dr Moewardi Solo setelah menderita sakit dalam beberapa bulan belakangan ini. Parahnya Mendieta tak mampu membayar biaya perawatan di rumah sakit karena gaji plus bonusnya selama empat bulan sebagai pemain di Persis Solo belum juga dilunasi pihak klub. Karier Mendieta harus berakhir tragis di RS Moewardi.
Permintaan Terakhir
Kabar kematian mantan penyerang Persis Solo, Diego Mendieta, memicu keprihatinan banyak pelaku sepak bola. Beberapa pemain di antaranya mantan kapten PSIM, Nova Zaenal dan pemain PSS Sleman, Anang Hadi, memasang foto bergambar Diego Mendieta yang sedang tersenyum.
Gambar Diego dilengkapi tulisan keinginan terakhir pemain asal Paraguay yang menghembuskan nafas terakhir, di RSD Moewardi Solo.
Mereka memasang foto Diego sebagai gambar identitas akun BlackBerry Messenger. Beberapa di antaranya melengkapi dengan kata - kata atau mengirim broadcast messege, berisi keinginan terakhir Mendieta.
Berikut keinginan terakhir Diego yang ditulis dengan tinta merah dan dipajang sebagai gambar identitas akun BlackBerry Messenger beberapa pemain serta pelaku sepak bola:
Gak minta gaji Full
Aku
Cuma minta tiket pesawat
Biar bisa pulang
Ketemu MAMAH
Dan
Mati di negara saya
RIP#Diego Mendieta