Mengenal Orientasi Medan mutlak di perlukan bagi para penggiat petualangan di alam terbuka. Kita perlu tahu medan yang kita hadapi, mengetahui di mana posisi kita dan bagaimana arah kita selanjutnya. Dengan mengetahui medan, berarti kita telah mampu melakukan olahraga sehat bukan hanya bermodal nekat. Orientasi medan di sini termasuk pula kemampuan membaca peta dan tanda - tandanya, termasuk penggunaan kompas untuk membaca letak kita di peta.
Disamping itu, kita perlu juga mengetahui teknik membaca dan mengatahui arah tanpa kompas, atau dengan tanda alam lainnya. Sekarang hal yang perlu kita ketahui sebelum memasuki suatu daerah tertentu, biasakan untuk mencari informasi ( khususnya bertanya kepada penduduk setempat ) mengenai nama - nama yang terlihat / mudah diingat. Misalnya seperti nama puncak gunung, nama bukit, nama desa, dsb. Sebab inilah informasi / keterangan yang paling berharga.
Orientasi medan pada diartikan sebagai cara untuk membaca kenampakan medan yang kemudian disesuaikan dengan peta, juga termasuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan. Biasanya Anda akan di beri peta ( punya peta terlebih dahulu ) kemudian membayangkan peta tersebut seperti apa, lalu di alam bebas itulah Anda mencocokkan bayangan ( interpetasi ) peta Anda pada keadaan nyata. Orientasi medan termasuk pula mengatahui posisi kita di peta, dan titik posisi ( orang atau object ) lainnya yang kita ketahui di peta.
Orientasi medan yang dilakukan dengan Kompas terdapat dua cara, yaitu Resection ( menentukan posisi kita ) dan Intersection ( menentukan posisi orang lain ). Mungkin bagi orang awam materi ini tidak telalu mudah di pahami, namun bagi orang yang telah berpengalaman seperti para pecinta alam, ini wajib di kuasai.
Resection
Adalah cara mengetahui posisi kita di peta dengan bantuan minimal dua buah titik yang kita ketahui di peta dan terlihat jelas di lapangan. dapat dilakukan dengan cara:
a. Lihat peta dan alam nyata, tentukan dua titik yang terlihat di peta dan juga terlihat jelas di alam bebas, Misalnya puncak gunung, cabang sungai, dsb
b. Bidik dengan kompas kedua titik itu sehingga kita dapatkan azimuthnya.
c. Kemudian hitunglah back azimuth ( tambah dengan 180 derajat bila niainya kurang dari 180, dan sebaliknya )
d. Pindahkan back azimuth tersebut ke peta
e. Tentukan pula untuk titik yang lain
f. Perpotongan antara sudut tersebut adalah posisi Anda di peta.
Resection dapat dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik ketinggian. Hal ini terjadi bila Anda berada di tepi jurang, tepi sungai, jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya yang tidak memerlukan titik lain untuk menembak.
Intersection
Adalah menetukan posisi orang lain / tempat lain, langkahnya adalah:
a. Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan. Contohnya puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
b. Bidikkan kompas dari posisi Anda berdiri ( letaknya sudah pasti diketahui di medan dan di peta ) ke saran bidik.
c. Misal tempat anda berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130' terhadap sasaran. Maka sudut peta adalah 130° ( Azimuth ).
d. Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan / buatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta. Lakukan hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y.
e. Bila kita melakukannya dengan benar maka akan didapatkan titik perpotongan antara kedua garis tersebut. Titik perpotongan itulah yang kita tuju di peta.
Intersection bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua tempat yang berbeda, dengan jelas.
Dengan melakukan orientasi medan, kita bisa tahu dimana posisi kita dan kita juga bisa tahu posisi tujuan kita. Sehingga kita dapat menentukan arah perjalanan selanjutnya, misalnya arah pulang. Semoga terbantu sedikit memahami dan mengenal orientasi medan. src
Disamping itu, kita perlu juga mengetahui teknik membaca dan mengatahui arah tanpa kompas, atau dengan tanda alam lainnya. Sekarang hal yang perlu kita ketahui sebelum memasuki suatu daerah tertentu, biasakan untuk mencari informasi ( khususnya bertanya kepada penduduk setempat ) mengenai nama - nama yang terlihat / mudah diingat. Misalnya seperti nama puncak gunung, nama bukit, nama desa, dsb. Sebab inilah informasi / keterangan yang paling berharga.
Orientasi medan pada diartikan sebagai cara untuk membaca kenampakan medan yang kemudian disesuaikan dengan peta, juga termasuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan. Biasanya Anda akan di beri peta ( punya peta terlebih dahulu ) kemudian membayangkan peta tersebut seperti apa, lalu di alam bebas itulah Anda mencocokkan bayangan ( interpetasi ) peta Anda pada keadaan nyata. Orientasi medan termasuk pula mengatahui posisi kita di peta, dan titik posisi ( orang atau object ) lainnya yang kita ketahui di peta.
Orientasi medan yang dilakukan dengan Kompas terdapat dua cara, yaitu Resection ( menentukan posisi kita ) dan Intersection ( menentukan posisi orang lain ). Mungkin bagi orang awam materi ini tidak telalu mudah di pahami, namun bagi orang yang telah berpengalaman seperti para pecinta alam, ini wajib di kuasai.
Resection
Adalah cara mengetahui posisi kita di peta dengan bantuan minimal dua buah titik yang kita ketahui di peta dan terlihat jelas di lapangan. dapat dilakukan dengan cara:
a. Lihat peta dan alam nyata, tentukan dua titik yang terlihat di peta dan juga terlihat jelas di alam bebas, Misalnya puncak gunung, cabang sungai, dsb
b. Bidik dengan kompas kedua titik itu sehingga kita dapatkan azimuthnya.
c. Kemudian hitunglah back azimuth ( tambah dengan 180 derajat bila niainya kurang dari 180, dan sebaliknya )
d. Pindahkan back azimuth tersebut ke peta
e. Tentukan pula untuk titik yang lain
f. Perpotongan antara sudut tersebut adalah posisi Anda di peta.
Resection dapat dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik ketinggian. Hal ini terjadi bila Anda berada di tepi jurang, tepi sungai, jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya yang tidak memerlukan titik lain untuk menembak.
Intersection
Adalah menetukan posisi orang lain / tempat lain, langkahnya adalah:
a. Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan. Contohnya puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
b. Bidikkan kompas dari posisi Anda berdiri ( letaknya sudah pasti diketahui di medan dan di peta ) ke saran bidik.
c. Misal tempat anda berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130' terhadap sasaran. Maka sudut peta adalah 130° ( Azimuth ).
d. Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan / buatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta. Lakukan hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y.
e. Bila kita melakukannya dengan benar maka akan didapatkan titik perpotongan antara kedua garis tersebut. Titik perpotongan itulah yang kita tuju di peta.
Intersection bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua tempat yang berbeda, dengan jelas.
Dengan melakukan orientasi medan, kita bisa tahu dimana posisi kita dan kita juga bisa tahu posisi tujuan kita. Sehingga kita dapat menentukan arah perjalanan selanjutnya, misalnya arah pulang. Semoga terbantu sedikit memahami dan mengenal orientasi medan. src