Manajemen logistik dalam pendakian gunung, apakah itu? Manajemen logistik adalah sebuah upaya bagi kita untuk mencari bahan - bahan makanan ataupun barang substitusinya yang berbobot ( dari segi nutrisi, kalori, dan ukuran packing ). Supaya efisien, ekonomis, dan tidak terlalu berat untuk dibawa dalam tas Carrier kita.
Dari berbagai pengalaman dalam pendakian gunung, kita sering mendengar keluhan dari teman - teman pendaki atau juga dari kita sendiri. Yakni, tas Carrier yang berat, sudah membawa tenda dan perlengkapan pribadi, stok makanan untuk beberapa hari, belum lagi jalur yang menanjak tanpa bonus.
Akhirnya sering keluar keluhan lagi, bahwa lebih enak sewa porter daripada terbebani barang berat dalam pendakian. Padahal kalau kita mau berpikir lagi, sewa porter bukanlah solusinya. Sebab, selain kita mesti bayar, “The sense of hiking”nya kurang kalau tanpa menggendong tas Carrier ( keril ) berat dibelakang.
Ada juga yang pernah bilang, “Tas nya ditinggal disini saja yaa……biar pendaki lain yang bawain” Itulah keluhan dari beberapa pendaki yang saking berat tasnya, sang empunya jadi malas membawanya.
Dari aneka riset, ada beberapa sebab tas kita menjadi terasa berat saat kita bawa:
1. Barang bawaan yang berlebihan
2. Packing kita yang salah
3. Kita yang sudah lelah
4. Atau memang tas kita yang jelek!
Bagaimana cara kita meminimalisasi barang bawaan kita untuk memperingan tas keril ? Dengan catatan, tidak untuk dikurangi, tetapi di substitusi dengan list lain yang bisa lebih ringan, efisien, compact dan ekonomis. Terutama dari segi Logistik alias stock makanan.
Logistik adalah sesuatu yang vital untuk setiap pendakian ataupun ekspedisi. Kalau seandainya manusia, logistik adalah alat vitalnya, yang sangat mendukung untuk kelanjutan perjalanan dan perkembang biakan. Sukses tidaknya pendakian kita, logistik pulalah yang menjadi kunci keberhasilannya. Kalau seumpama stock logistik kita habis ditengah perjalanan, sangat tidak mungkin untuk memakasakan diri meneruskan perjalanan hingga puncak. Kalaupun dipaksakan itupun sangat beresiko.
Kadang sekalipun sudah makan, perut rasanya masih lapar, serasa tidak ada energi untuk meneruskan perjalanan sampai camp berikutnya. Apalagi ditambah dengan cuaca yang sedang tidak bersahabat, medan yang ekstrem dan trek yang licin, semakin membuat nyali kita ciut untuk meneruskan perjalanan, bahkan tak jarang ada juga yang memilih turun. Adakah yang salah?.Makan sudah, ngopi juga sudah, stock juga mencukupi tetapi rasanya sangat tidak cukup untuk men-support aktivitas perjalanan kita.
“Itulah yang terjadi apabila kita kurang memahami kesinambungan antara kandungan Kalori dalam makanan kita dengan kebutuhan aktivitas sehari - hari kita.”
Kurangnya tenaga dan lemasnya tubuh salah satu dampaknya, sebab apa yang kita makan tidak cukup untuk dibakar menjadi energi untuk mengimbangi aktivitas kita. Tidak tergantung dari porsi dan kuantitasnya, melainkan kualitas makanan kita.
Idealnya, untuk mengetahui jumlah kalori yang kita butuhkan perharinya, ada rumus simple sebagai berikut :
( Berat Tubuh / kg ) x 2 x 15 -500 = *Untuk anda dengan aktivitas santai
( Berat tubuh / kg ) x 2 x18 – 500 = *Untuk anda dengan aktivitas Full
( Berat tubuh / kg ) x2 x 25 – 500 = *Untuk anda dengan aktivitas Sport
Contohnya, berat tubuh Anda 56 kg, maka dalam aktivitas pendakian. Anda butuh kalori sebesar ( 55kg ) x 2 x 25 – 500 =2300 kalori
Untuk aktifitas di alam terbuka jumlah kalori yang diperlukan seseorang berkisar 2500 s/d 3500 kalori per hari. Kebutuhan akan kalori pendaki laki - laki dan perempuan berbeda karena pada perempuan jaringan lemak bawah kulitnya lebih tebal sehingga pengeluaran proses tubuh lebih kecil.
Contoh : Bagi pendaki laki - laki dengan jenis aktivitas ringan 2.400 kalori, sedang 2.600 kalori dan berat 3.000 kalori, sedangkan untuk pendaki perempuan dengan jenis aktivitas ringan 2.000 kalori, sedang 2.400 kalori dan berat 2.600 kalori.
Karena, pendakian masuk dalam kategori aktivitas olahraga. Jadi jumlah kalori ideal yang Anda butuhkan untuk menunjang aktivitas pendakian perharinya adalah seperti jumlah yang tertulis diatas.Itu untuk jumlah idealnya, namun ada baiknya Anda mencari range bahan makanan yang mengandung nilai total kalorinya diatas angka tersebut.
Sedangkan, apabila Anda sedang diet, maka patuhi nilai dalam hitungan diatas demi mendapatkan hasil yang maksimal. Perlu diingat, jumlah diatas bukanlah angka minimal, melainkan angka tersebut adalah jumlah yang dibutuhkan tubuh untukmendukung aktifitas rutin kita.
Dan bisa dikira - kira sendiri, apabila kita akan melakukan perjalanan dari basecamp ke basecamp berikutnya dengan menggendong tas keril dibelakang sepanjang hari, ada baiknya mencari konsumsi bahan makanan yang nilai total kalorinya diatas itu.
Pemilihan yang pas serta perkiraan akan lamanya perjalanan mutlak dibutuhkan untuk mendapatkan bahan makanan dan bahan substitusinya yang mudah diolah, efisien dalam packingnya, bernilai gizi tinggi serta ekonomis dalam pembelanjaannya agar tas kita jadi tak terlalu besar plus belanja logistik kita tidak membengkak. Inilah yang di namakan dengan “Manajemen Logistik”src
Dari berbagai pengalaman dalam pendakian gunung, kita sering mendengar keluhan dari teman - teman pendaki atau juga dari kita sendiri. Yakni, tas Carrier yang berat, sudah membawa tenda dan perlengkapan pribadi, stok makanan untuk beberapa hari, belum lagi jalur yang menanjak tanpa bonus.
Akhirnya sering keluar keluhan lagi, bahwa lebih enak sewa porter daripada terbebani barang berat dalam pendakian. Padahal kalau kita mau berpikir lagi, sewa porter bukanlah solusinya. Sebab, selain kita mesti bayar, “The sense of hiking”nya kurang kalau tanpa menggendong tas Carrier ( keril ) berat dibelakang.
Ada juga yang pernah bilang, “Tas nya ditinggal disini saja yaa……biar pendaki lain yang bawain” Itulah keluhan dari beberapa pendaki yang saking berat tasnya, sang empunya jadi malas membawanya.
Dari aneka riset, ada beberapa sebab tas kita menjadi terasa berat saat kita bawa:
1. Barang bawaan yang berlebihan
2. Packing kita yang salah
3. Kita yang sudah lelah
4. Atau memang tas kita yang jelek!
Bagaimana cara kita meminimalisasi barang bawaan kita untuk memperingan tas keril ? Dengan catatan, tidak untuk dikurangi, tetapi di substitusi dengan list lain yang bisa lebih ringan, efisien, compact dan ekonomis. Terutama dari segi Logistik alias stock makanan.
Logistik adalah sesuatu yang vital untuk setiap pendakian ataupun ekspedisi. Kalau seandainya manusia, logistik adalah alat vitalnya, yang sangat mendukung untuk kelanjutan perjalanan dan perkembang biakan. Sukses tidaknya pendakian kita, logistik pulalah yang menjadi kunci keberhasilannya. Kalau seumpama stock logistik kita habis ditengah perjalanan, sangat tidak mungkin untuk memakasakan diri meneruskan perjalanan hingga puncak. Kalaupun dipaksakan itupun sangat beresiko.
Kadang sekalipun sudah makan, perut rasanya masih lapar, serasa tidak ada energi untuk meneruskan perjalanan sampai camp berikutnya. Apalagi ditambah dengan cuaca yang sedang tidak bersahabat, medan yang ekstrem dan trek yang licin, semakin membuat nyali kita ciut untuk meneruskan perjalanan, bahkan tak jarang ada juga yang memilih turun. Adakah yang salah?.Makan sudah, ngopi juga sudah, stock juga mencukupi tetapi rasanya sangat tidak cukup untuk men-support aktivitas perjalanan kita.
“Itulah yang terjadi apabila kita kurang memahami kesinambungan antara kandungan Kalori dalam makanan kita dengan kebutuhan aktivitas sehari - hari kita.”
Kurangnya tenaga dan lemasnya tubuh salah satu dampaknya, sebab apa yang kita makan tidak cukup untuk dibakar menjadi energi untuk mengimbangi aktivitas kita. Tidak tergantung dari porsi dan kuantitasnya, melainkan kualitas makanan kita.
Idealnya, untuk mengetahui jumlah kalori yang kita butuhkan perharinya, ada rumus simple sebagai berikut :
( Berat Tubuh / kg ) x 2 x 15 -500 = *Untuk anda dengan aktivitas santai
( Berat tubuh / kg ) x 2 x18 – 500 = *Untuk anda dengan aktivitas Full
( Berat tubuh / kg ) x2 x 25 – 500 = *Untuk anda dengan aktivitas Sport
Contohnya, berat tubuh Anda 56 kg, maka dalam aktivitas pendakian. Anda butuh kalori sebesar ( 55kg ) x 2 x 25 – 500 =2300 kalori
Untuk aktifitas di alam terbuka jumlah kalori yang diperlukan seseorang berkisar 2500 s/d 3500 kalori per hari. Kebutuhan akan kalori pendaki laki - laki dan perempuan berbeda karena pada perempuan jaringan lemak bawah kulitnya lebih tebal sehingga pengeluaran proses tubuh lebih kecil.
Contoh : Bagi pendaki laki - laki dengan jenis aktivitas ringan 2.400 kalori, sedang 2.600 kalori dan berat 3.000 kalori, sedangkan untuk pendaki perempuan dengan jenis aktivitas ringan 2.000 kalori, sedang 2.400 kalori dan berat 2.600 kalori.
Karena, pendakian masuk dalam kategori aktivitas olahraga. Jadi jumlah kalori ideal yang Anda butuhkan untuk menunjang aktivitas pendakian perharinya adalah seperti jumlah yang tertulis diatas.Itu untuk jumlah idealnya, namun ada baiknya Anda mencari range bahan makanan yang mengandung nilai total kalorinya diatas angka tersebut.
Sedangkan, apabila Anda sedang diet, maka patuhi nilai dalam hitungan diatas demi mendapatkan hasil yang maksimal. Perlu diingat, jumlah diatas bukanlah angka minimal, melainkan angka tersebut adalah jumlah yang dibutuhkan tubuh untukmendukung aktifitas rutin kita.
Dan bisa dikira - kira sendiri, apabila kita akan melakukan perjalanan dari basecamp ke basecamp berikutnya dengan menggendong tas keril dibelakang sepanjang hari, ada baiknya mencari konsumsi bahan makanan yang nilai total kalorinya diatas itu.
Pemilihan yang pas serta perkiraan akan lamanya perjalanan mutlak dibutuhkan untuk mendapatkan bahan makanan dan bahan substitusinya yang mudah diolah, efisien dalam packingnya, bernilai gizi tinggi serta ekonomis dalam pembelanjaannya agar tas kita jadi tak terlalu besar plus belanja logistik kita tidak membengkak. Inilah yang di namakan dengan “Manajemen Logistik”src