Quantcast
Channel: BELANTARA INDONESIA
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1171

Beban Berat Yang Ditanggung Messner 4

$
0
0
Saat ini di usia 59 tahun, Messner masih menunjukkan kegagahannya. Rambut hitam yang tak rapi, jambang yang lebat dan berkumis membuat ia nampak seperti ketika di masa mudanya di wilayah Alpen. Matanya yang menyorot tajam, bahkan ketika ia sedang tidak marah, juga suara baritonnya terdengar seperti nada memerintah.

www.belantaraindonesia.org

Wajahnya meski sudah tidak muda lagi namun masih banyak perempuan yang jatuh cinta padanya. Salah seorang editor New York ketika melihat photo Messner memuji, "Wow ! Ini seperti Dewa Zeus!" Bersama Sir Edmund Hillary, ia adalah satu dari dua pendaki paling terkenal di dunia. Sebagai penulis yang aktif dan berhasil, anggota Parlemen Eropa mewakili Partai Hijau, Messner menjadi semacam selebriti sejajar dengan pengendara Formula 1 dan bintang sepakbola.

Ia telah mencapai titik dimana seharusnya menikmati kejayaan dalam sejarah mountaineering, namun saat ini ia harus mempertahankan reputasinya menghadapi tuduhan dari rekan tim di Nanga Parbat. Kontroversi meletup beberapa bulan setelah diluncurkannya buku The Naked Mountain pada konferensi pers Oktober 2001.

Di saat bersamaan merayakan biografi Herrligkoffer yang meninggal di tahun 1991 dimana Messner menyumbang kata sambutannya. Dua dari rekan timnya dari ekspedisi 1970 Jurgen Winkler dan kawan Messner ketika berada camp 5 Gerhard Baur ada diantara para undangan.

Menyebut pengalamannya di Nanga Parbat, Messner mengatakan tentang kesalahan peluncuran roket merah. Berdasar keterangan Winkler, ia berkata," Saya menyatakan hari ini bahwa itu bukanlah kesalahan Herrligkoffer ( yang selama dianggap biang kesalahan atas tewasnya Gunther ). Tapi itu adalah kesalahan anggota tim yang tidak melakukan pencarian hingga Lembah Diamir ( untuk menemukan kami ).

Beberapa diatara mereka yang lebih tua dari saya bahkan tidak keberatan bila Messner bersaudara tidak pernah kembali. Sungguh ini adalah sebuah tragedi." Mendengar penjelasan itu, Winkler dan Baur berusaha memotong untuk menyatakan protes.

Tapi Messner bahkan melanjutkan dengan menuduh keterlibatan "Mafia dari Munich"-gerombolan pendaki dari kota ini yang ingin menjelekkan nama besarnya. Winkler seperti yang diingatnya berujar,"Aku terkesima dengan apa yang diucapkan Reinhold. Lantas aku meneleponnya. Ia bahkan sangat agresive, berteriak - teriak di telpon.

Itu adalah saat terakhir kami berbicara." Ketika dikonfirmasi Messner mengingkari pernyataan yang dilontarkannya dalam konferensi pers itu. "Tidak, Tidak, Tidak !" sambil bersikeras melalui telpon ketika saya mengulang kembali kalimatnya seperti yang dikatakannya di Munich."Tidak, tidak pernah! Kamu seharusnya baca buku itu." ( Ini menunjukkan kekecewaan Messner akan kegagalan tim untuk mengirim tim pencari menuju Lembah Diamir sesungguhnya masih ada. Menyebut ketika ia mendaki turun sendirian menuju lembah, ia menulis: "Akhirnya aku kembali dalam kehidupan manusia, ketika aku kembali melihat yang lainnya. Orang - orang yang aku harapkan menolongku, nampak Nanga Parbat jauh di belakangku....." ) Saat itu peristiwa Munich sepertinya akan berakhir begitu saja seperti halnya obrolan diantara pendaki senior.

Namun ucapan Messner akhirnya sampai juga ke rekan tim 1970, membuat von Kienlin menyatakan secara terbuka serangannya terhadap Messner. Terinspirasi rekannya Hans Saler, pendaki lain dalam tim ia kemudian menulis versinya sendiri.

Ketika buku The Transverse dan buku Saler berjudul Between Light and Shadow mendekati saat terbit, Messner mengajukan keberatan dan mencoba menghentikan keluarnya buku - buku tersebut. Paling tidak mengganti beberapa bagian dalam teks aslinya.

Di bulan Mei 2003 kedua buku itu dengan sukses diterbitkan. Keempat anggota tim ekspedisi 1970 -von Kienlin, Saler, Winkler dan Baur bersama - sama menantang cerita Messner di Nanga Parbat. Mereka menyatakan bahwa selama ini mereka menutup mulut 33 tahun sebagai bukti kesetiaan sesama anggota tim walau Hereligkoffer menyerang Messner.

Sang pendaki terkenal ini kemudian meneruskan serangan baliknya. Dari rumahnya di sebuah kuil yang direstorasi di selatan Tyrol, Messner menerbitkan pernyataan dan tuntutan hukum terhadap musuh - musuhnya.

Dalam sebuah konferensi pers dan interview di TV yang disiarkan ke seluruh Eropa ia kembali menegaskan versinya di tragedi tahun 1970. Di Eropa ketika masyarakatnya mengikuti berita mountaineering sama halnya perhatian publik Amerika dengan rugby dan basketball maka kontroversi ini mendapat perhatian penuh dari pers.

Pada bulan Desember 2003, saya menghadiri resepsi besar - besaran untuk Messner yang berlangsung di Konsulat Italia di Paris. Sekitar ratusan tamu termasuk beberapa pendaki terkenal dari Eropa hadir disana. Acara ini adalah peluncuran versi bahasa Perancis untuk buku The Naked Mountain.

Dengan mikrophone di tangan, nampak Messner tidak terlalu hanyut dalam suasana formal. Malah langsung menjelaskan pengalamannya di Nanga Parbat dalam pidato selama 40 menit . Saya telah mengenal Messner selama lebih dari 20 tahun, melakukan wawancara pertama dengannya di tahun 1982. Saya belum pernah melihat seseorang begitu kaku seperti saat itu.

Pernyataannya penuh amarah dan terlihat tidak terkontrol. Bahkan ia nyaris berteriak sembari menyebut para musuhnya dengan mata yang menyala - nyala. Ketika ia selesai aku bergegas menanyakan apakah teman setimnya akan kembali menantangnya setelah ia melancarkan serangan secara pribadi. "Aku tidak tahu," Messner menjawab."Aku tidak tahu."

Lantas ia menyebut Klub Alpen Jerman ( Deutscher Alpenverein atau DAV ) sebuah organisasi yang bertugas mengawasi para hikers dan climbers yang menurut Messner dipenuhi oleh para birokrat. "Ada sekitar 700,000 anggota DAV," ia menukas,"tapi aku lebih kuat dari mereka."  ( David Roberts) Terjemahan Bebas Oleh: Ambar Briastuti Untuk Belantara Indonesia   Beban Berat Yang Ditanggung Messner 5

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1171

Trending Articles