Quantcast
Channel: BELANTARA INDONESIA
Viewing all 1171 articles
Browse latest View live

Kampung IV, Desa Terakhir Di Kaki Gunung Dempo

$
0
0
Gunung Dempo terletak di Pagaralam, merupakan gunung tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu jalur yang biasa digunakan oleh pendaki untuk menggapai puncaknya adalah Kampung IV. Kampung IV di Kecamatan Pagar Alam Utara merupakan desa terakhir yang terletak di kaki Gunung Dempo.

www.belantaraindonesia.org

Yang istimewa di Kampung IV adalah pemandangan yang indah dan penduduk yang ramah. Pendaki pun bisa beristirahat di sana sebelum ke puncak gunung.

Untuk mencapai ke Kampung IV, kita bisa naik truk dari pabrik teh PTPN 7. Tapi kalau ingin merasakan tantangan yang lebih seru, kita bisa ke sana dengan berjalan kaki menelusuri perkebunan teh yang sangat luas dan tentunya menanjak.

Butuh fisik yang kuat jika ingin melakukan hal ini karena dengan berjalan kaki dari Pabrik Teh PTPN 7, perjalanan memakan waktu selama 2 jam.

Kini, Kampung IV yang diyakini sebagai desa tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan ini telah dialiri listrik namun tidak sampai 24 jam. Saat malam tiba maka listrik akan padam. Karena itu masyarakat Kampung IV biasa menggunakan genset di malam hari yang biasanya hanya mampu bertahan hingga jam 22.00 WIB.

Saat pagi menjelang dan hari semakin terang, dari Kampung IV kita bisa melihat Pagaralam dari kejauhan. Sesuai dengan namanya, kota ini dikelilingi oleh Pegunungan Bukit Barisan dan yang tertinggi adalah Gunung Dempo, dengan puncak yang terlihat dari Kampung IV.

www.belantaraindonesia.org

Keberadaan Gunung Dempo sangat disyukuri masyarakat Kampung IV. Meski merupakan gunung aktif, namun keberadaan kawahnya di balik Gunung Dempo, semacam ada dinding pelindung. Sehingga jika terjadi peningkatan aktivitas pada gunung ini, masyarakat akan tetap beraktifitas seperti biasa.

Saat  Matahari semakin naik, kampung yang damai ini mulai menunjukan kehidupannya. Anak - anak kecil mulai bermain di halaman rumahnya. Ada yang unik, meski Kampung IV ini berada di Sumatera Selatan namun bahasa dominan yang digunakan di sini ialah Bahasa Jawa.

Warga yang tinggal di Kampung IV memang banyak yang berasal dari wilayah Jawa seperti Purwokerto, Wonosobo, Tegal, Kebumen, dll.

Walau hanya sehari semalam saja di Kampung IV, kedamaian dan keramahan warganya membuat kita rindu. Cobalah tak hanya sekali bekunjung kesana.  src
 

Alternatif Penjelajahan Di Lombok Selain Rinjani

$
0
0
Gunung Rinjani di Lombok Nusa Tenggara Barat memang banyak menjadi incaran para pendaki gunung untuk menjelajahinya. Tetapi sayang sekali salah satu gunung tertinggi Indonesia dengan ketinggian 3.726 Mdpl ( meter dari permukaan laut ) ini ditutup untuk pendakian hingga waktu tak ditentukan. Tetapi jika sudah membuat rencana ke Rinjani, jangan batalkan, karena ada alternatif yang dapat dicoba.

Bukit Kanji
Bukit Kanji memiliki ketinggian sekitar 1.800 Mdpl dengan jalur cukup landai. Yang menarik dari bukit ini adalah kekayaan flora dan faunanya. Bukit Kanji tak menjual pendakian, tetapi penjelajahan di hutan. Ambil paket dua hari satu malam untuk menikmati ritual warga sebelum menjelajah hutan dan berburu.

www.belantaraindonesia.org

Dalam sekali jalan, pengunjung akan didampiki pemandu, porter, dan pendamping spiritual. Sebelum masuk hutan, setiap orang harus menjalani ritual masuk hutan yang dipimpin pendamping spiritual. Ritual berupa sesembahan yang terdiri dari rokok, tembakau, daun sirih, buah pinang, dan 'greng' beras merah dicampur gula merah.

Sesembahan akan dilakukan secara pribadi oleh guru spiritual sambil memperkenalkan satu per satu orang yang akan masuk hutan. Setelah itu, pemandu spiritual akan menghidupkan api sedikit.

Kemudian satu per satu yang akan masuk dari pemandu hingga peserta akan disentuhkan keningnya dengan bawang putih tunggal, bawang putih yang hanya ada satu umbi dalam satu pohon.

Jika mulai masuk hutan, perhatikanlah panggilan masing - masing orang. Setiap masyarakat lokal biasanya memiliki "nama hutan". Mereka percaya di hutan ada jin yang memiliki nama sama dengan mereka.

Menikmati Ragam Flora
Bukit Kanji dipenuhi ragam flora yang menarik. Salah satu yang memanjakan mata adalah ragam jenis anggrek. Bunga - bunga ini tumbuh liar di hutan. Ada yang jadi parasit dengan bunga putih.
 
Ada juga yang bentuk daunnya seperti rumput, dengan bunga warna ungu. Selain anggrek, banyak juga pohon Cemara gunung yang mendominasi hutan. Pohon ini mungkin biasa, tetapi aktivitas yang menarik adalah mencari getahnya.

Getah Cemara dipercaya warga baik untuk kesehatan pencernaan. Dalam keadaan genting bisa juga meredakan sakit perut atau diare. Hewan hutan mengonsumsinya untuk menjaga pencernaan juga. 

Tetapi tumbuhan Bukit Kanji tak semua baik, ada juga yang berbahaya bahkan beracun. Jika tak hati - hati, bisa iritasi hingga keracunan. Misalnya saja daun Kelor Balit. Disebut seperti ini karena bentuknya seperti daun kelor. Di hutan, tumbuhan ini memiliki daun paling mulus tak tersentuh.  

Ada juga daun Seraksak yang jika tersentuh membuat gatal satu minggu. Ada juga daun dari pohon Jelateng yang bisa membuat gatal hingga satu bulan. Tetapi tak perlu khawatir, obat daun Jelateng ada pada kulit pohonnya. Kupas kulitnya dari bawah dan tempelkan di kulit.

Satwa Liar
Tak hanya tumbuhan, memperhatikan aktivitas hewan liar juga jadi aktivitas menarik di Bukit Kanji. Yang paling mudah dilakukan adalah menggembala sapi. Di TNGR, masyarakat sering menggiring sapi dan meninggalkannya di gunung. Jika ingin memanggil mereka yang sudah tersebar - sebar, mudah saja, gunakan garam.   

www.belantaraindonesia.org

Sapi - sapi akan berkumpul untuk merasakan garam tersebut. Mengumpulkan sapi ini memiliki sensasi tersendiri. Tak perlu takut, sang gembala akan memastikan sapi - sapi mereka aman. 

Dari sapi, beralih ke babi hutan. Di musim kawinnya, menonton babi hutan kawin bisa jadi hal menarik. Satu betina biasanya akan diperebutkan oleh lima sampai tujuh babi jantan. Yang paling kuat akan berbaris di paling depan. 

Setelah itu saat akan kawin, jantan kedua akan menghalangi dan menyerang. Terus seperti ini hingga ada satu pemenang. Hal unik adalah babi paling lemah yang berada paling belakang terkadang tak memiliki saingan dan berhasil kawin saat babi lain beradu.

Sore hari lanjut melihat burung ( bird watching ). Lombok memiliki burung nuri kecil yang disebut Pering. Burung - burung ini dapat "dinikmati" antara bulan Januari - Maret. Masih soal unggas ada juga atraksi memanggil ayam.  Ada dua jenis ayam hutan di Bukit Kanji, Galus - galus yang berwarna merah dan ayam hijau.

Tertarik? Silahkan hubungi agen perjalanan Anda.   NG

3 Gunung Yang Bisa Dicapai Dengan Roda Empat

$
0
0
Mendaki gunung memang sering meninggalkan kenangan dan kisah yang sulit dilupakan. Namun, aktivitas tersebut membutuhkan stamina kuat dan waktu tidak sebentar. Untuk naik - turun Semeru saja contohnya, dibutuhkan waktu sekitar empat hari. Memang membutuhkan segala hal tentang kekuatan dan mental.

Kendati begitu, ternyata beberapa gunung di Indonesia memberikan alternatif pendakian lain bagi pengunjungnya. Gunung - gunung yang tak kalah indah itu bisa dicapai menggunakan kendaraan roda empat. Selain memotong waktu tempuh, menyetir di jalan menanjak dan terjal juga cukup membakar adrenalin Anda, berikut 3 antaranya:

1. Gunung Telomoyo
Tegak berdiri setinggi 1.894 Mdpl, Gunung Telomoyo berada tepat di perbatasan Kabupaten Semarang dan Magelang, Jawa Tengah. Gerbang masuknya berada di Desa Dalangan. Dari sini, Anda tinggal menyusuri jalan beraspal selebar 3 - 4 meter sampai ke puncak. Jika beruntung, mungkin Anda bisa merekam kepak elang liar sepanjang perjalanan.

www.belantaraindonesia.org

Tak hanya keindahan alam. Dari puncak Telomoyo, jika menancap gas sejauh 10 km ke arah lereng gunung, Anda akan menemukan Candi Umbul. Di sini mengalir sumber air panas. Jadi, Anda bisa bersantai meregangkan otot yang tegang di pemandian air hangatnya.

2. Gunung Bromo
Dengan mendaki 300 anak tangga, Anda sudah dapat menikmati sentuhan pertama sinar matahari di bibir kawah puncak Gunung Bromo, Jawa Timur. Sebelumnya, Anda cukup duduk di Jeep dari penginapan sampai ke Penanjakan. Lalu, jika terlalu lelah berjalan kaki, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menunggangi kuda sampai ke gerbang tangga.

www.belantaraindonesia.org

Memang, akses menuju gunung berapi setinggi 2.392 Mdpl ini terbilang cukup mudah. Dari Surabaya, jarak tempuhnya sekitar 85 km. Sebagai alternatif lain, Anda juga bisa mengambil jalur Probolinggo atau Malang.

Lalu, setelah puas dengan sensasi matahari terbit, Anda akan terpukau oleh lautan pasir nan indah seluas 15 km persegi saat menuruni lereng Bromo. Selain itu, pastikan Anda juga meluangkan waktu menikmati keindahan savana di sisi selatan kawah.

3. Gunung Bunder
Gunung Bunder sebenarnya adalah nama sebuah desa di kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Kawasan tersebut memiliki ketinggian antara 750 - 1.050 Mdpl. Dari Jakarta, Anda cukup menempuh perjalanan sekitar dua jam sehingga cocok menjadi salah satu alternatif liburan di akhir pekan.
Dalam hutan yang sebagian besar adalah milik Perhutani ini tersembunyi banyak wisata air terjun. Di antaranya, Curug Cihurang, Ngumpet, Cigamea, dan Seribu.

www.belantaraindonesia.org

Namun, jika ingin mencoba sedikit petualangan trekking, cobalah mampir ke Kawah Ratu yang berjarak sekitar 14 km dari Bumi Perkemahan Gunung Bunder. Tapi, pastikan Anda memulai petualangan sebelum pukul 11.00 siang agar tak tertahan kabut tebal di perjalanan pulang nanti.

Nah, tertarik mencoba mendaki gunung - gunung itu dengan mobil kesayangan? Sebelum berangkat, pastikan kendaraan dalam performa baik. src
 

Padang Cikasur, Pernik Cantik Di Argopuro

$
0
0
Indonesia dari ujung ke ujung menyimpan keindahan alam yang tiada habis di kagumi. Pernik cantik alam Indonesia salah satunya ada di Gunung Argopuro dengan tatanan padang savana Cikasurnya. Gunung Argopuro dengan ketinggian 3.088 Mdpl terletak di Kalianan Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. Ada dua jalur pendakian resmi yaitu Jalur Desa Baderan, Kecamatan Sumber Malang, Situbondo dan Jalur Desa Bremi, Kecamatan Krucil, Probolinggo.

www.belantaraindonesia.org

Apabila pendakian dimulai dari Desa Baderan, tak jauh dari kantor Kementrian Kehutanan di Baderan terdapat sebuah gapura yang bertuliskan “Kawasan Wisata Gunung Argopuro”. Gapura tersebut memberitahu setiap pendaki yang melewatinya bahwa pendakian akan segera dimulai.

Selepas melewati gapura tersebut, jalur pendakian didominasi oleh batuan koral yang melintasi perumahan serta perkebunan warga sekitar. Sering kali kita berpapasan dengan warga yang sedang mengendarai motornya dan membawa hasil kebun untuk dibawa ke desa dan dijual.

Setelah melewati alun - alun besar, terdapat Padang Cikasur. Di sinilah salah satu kekayaan alam Gunung Argopuro yang berupa padang savana yang  luas. Di Padang Cikasur terdapat aliran sungai dengan air yang sangat jernih. Sungai tersebut dikenal dengan Lembah Cikasur.

Padang Cikasur juga memiliki cerita tersendiri ketika Indonesia masih berada dalam zaman penjajahan. Konon, tentara Jepang ingin mendirikan sebuah lapangan terbang di sana. Hal tersebut didukung dengan bukti di Cikasur terdapat sisa - sisa pondasi bangunan yang sudah terbengkalai, menandakan proses pembangunan lapangan terbang itu yang belum rampung sepenuhnya.

Padang Cikasur merupakan tempat yang sungguh mengesankan. Selain sumber air yang melimpah, pemandangan yang sangat indah, serta suara - suara khas burung Merak yang juga merupakan satwa di gunung ini.


Setelah puas dengan pernik cantik  padang Cikasur, bisa langsung naik ke Puncak Rengganis. Puncak Rengganis dapat ditempuh dengan hanya 15 menit dari padang rumput. Puncak Argopuro didominasi oleh medan berbatu tetapi banyak pepohonan tinggi, sementara puncak Rengganis didominasi oleh batu koral dengan medan sangat terbuka tanpa pohon.

Di beberapa titik batu tersebut terdapat asap - asap karena memang puncak Rengganis adalah puncak gunung api yang masih aktif. Sampai di puncak Rengganis terdapat sisa sisa bangunan menyerupai pura yang sudah terbengkalai.

Di puncak Rengganis sendiri terdapat beberapa barang - barang yang dijadikan sesajen oleh para pendaki karena mitos di gunung tersebut yang masih amat kuat. Di sisi lain puncak Rengganis terdapat 2 buah batu - batu yang disusun menyerupai makam. Hal ini membuat mitos di Argopuro semakin kuat dan mistis.

Danau Taman Hidup ini merupakan salah satu kekayaan Gunung Argopuro juga. Akan tetapi, Taman Hidup hanya dapat ditempuh melalui jalur Desa Bremi. Jika dibandingkan, ini sama saja dengan Padang Cikasur yang hanya dapat ditempuh melalui jalur Baderan.

Taman hidup merupakan danau yang sangat luas, kurang lebih seluas 1 km2. Di Taman Hidup terdapat ikan - ikan nila berukuran cukup besar yang enak untuk dimasak. Cantiknya Argopuro!

Istana Tertinggi Di Indonesia Ada Di Gunung Argopuro

$
0
0
Gunung Argopuro, salah satu gunung berapi tak aktif di Pulau Jawa ternyata menyimpan sebuah kisah yang menarik. Di Gunung tersebut menyimpan bekas sebuah istana. Konon, inilah istana tertinggi di Indonesia. Memang Argopuro mungkin tidaklah setenar Semeru maupun Rinjani. Namun Argopuro memiliki pesona alam maupun bukti sejarah yang tidak dimiliki gunung lain di Nusantara ini yaitu istana di puncaknya.

www.belantaraindonesia.org

Mendaki Argopuro tidak semudah menelan ludah. Persiapan fisik dan logistik sangat mempengaruhi pendakian ke Argopuro karena gunung ini memiliki trek terpanjang di tanah Jawa. Namun trek panjang itu malah menjadikan tempat ini sekaligus untuk ajang pembekalan diri dalam belajar hidup di alam liar.

Argopuro punya dua puncak utama yaitu Puncak Argopuro dan Puncak Rengganis. Di sebelah utara Puncak Argopuro terdapat satu puncak semu yang dikenal dengan nama Puncak Arca. Dinamakan Puncak Arca karena di sini terdapat dua buah arca dengan kepala yang rusak. Arca ini dipercaya sebagai arca perwujudan Dewi Rengganis.

Puncak Argopuro sebagai titik triangulasi ditandai dengan tumpukan batu - batuan yang menyerupai tempat pemujaan. Sedangkan di Puncak Rengganis terdapat dua buah makam kuno yang dipercaya sebagai makam Dewi Rengganis bersama pengawal setianya.

Di bawah Puncak Rengganis terdapat reruntuhan puing Istana Dewi Rengganis dan puing Taman Dewi Rengganis yang melingkari bukit di bawah puncaknya. Inilah bekas puing istana tertinggi di nusantara yang sampai sekarang masih menyisakan bangunan setinggi sekitar satu meter yang masih nampak kokoh.

www.belantaraindonesia.org
Sebagian puing bekas istana Rengganis
Turun ke bawahnya, di sebuah tempat bernama Cikasur, kita akan menemukan sisa bangunan tembok tak beratap yang dibangun pada masa Belanda. Selain itu, kita juga bisa menyaksikan hamparan sabana yang di atasnya terdapat bekas landasan pacu pesawat terbang yang belum selesai dibangun.

Untuk apa Belanda membangun landasan pesawat terbang di atas gunung? Apakah hanya untuk pertahanan militernya saja? Jawabnya tentu tidaklah mungkin sesederhana itu.

Menurut warga lereng Argopuro di Desa Widoropayung, landasan dibangun karena di gunung ini terdapat kandungan mineral berupa emas. Sehingga Belanda rela sampai repot - repot membuat landasan pesawat yang gunanya untuk mengangkut 'emas' tersebut. Namun sebelum sempat mengangkutnya, Belanda sudah kalah dari Jepang.

Dengan kisah latar belakang dan legenda yang menarik, Argopuro memiliki daya tarik yang tak pernah usang. Argopuro memang terlalu memesona.  src

Mengapa Harus Mendaki Gunung Prau?

$
0
0
Gunung Prau di Wonosobo Jawa Tengah sedang menjadi idola bagi penyuka wisata alam dan pendaki gunung. Seperti biasa, kecantikan alam khas Indonesia sangat menarik para pecintanya untuk di buru dan dijadikan kenangan yang niscaya sulit dilupakan. Anda belum mau mencoba mendaki Gunung Prau? Cobalah. Pertanyaannya, mengapa harus mendaki Gunung Prau?

Rutenya Pendek

www.belantaraindonesia.org

Tak perlu waktu yang panjang untuk naik gunung. Karena jika hanya punya waktu di akhir pekan, dan ingin naik gunung, maka Prau salah satu pilihan yang tepat. Karena rute menuju puncaknya terbilang pendek.

Kira - kira 2 jam saja yang dihabiskan untuk mendaki sampai ke puncaknya. Mau kemah tak apa, ingin turun langsung pun tak masalah. Ada dua rute yang bisa dipilih yaitu dari Dieng atau dari Desa Patak Banteng.

Dari Dieng lebih panjang, tapi pemandangannya indah. Sedangkan jika berangkat dari Patak Banteng, jaraknya lebih pendek tapi tingkat elevasinya cukup curam.

Bunga Bermekaran Saat Musim Kemarau
Keuntungan selanjutnya saat naik di saat - saat seperti ini adalah bunga yang bermekaran di puncak gunungnya. Di musim kemarau, tumbuh semak bunga di sepajang jalan menuju puncak. Bukan bunga yang besar seperti mawar. Tapi yang kecil seperti bunga puteri malu.

www.belantaraindonesia.org

Warnanya antara pink, putih dan kuning. Sungguh cantik dipandang mata!

Ada Bukit Teletubbies
Bukan hanya Bromo yang punya bukit Teletubbies, tapi Prau juga. Gugusan bukit dengan rumput dan tanpa pohon memang terlihat persis seperti yang ada di serial anak - anak yaitu Teletubbies.

Karena berada di area puncak, Anda bisa menjelajah bukit ini selagi bermain di sana. Bahkan, bisa juga memilih untuk kemping di salah satu puncak bukitnya. Seru!

Sunrisenya Juara
Ini keuntungan yang bisa didapat saat bermalam di Puncak Prau. Sunrise yang ada di Puncak Prau begitu cantik. Bukan hanya mentari terbit yang terlihat di sini, tapi ada juga penampakan gunung lain seperti Sindoro dan Sumbing. 

www.belantaraindonesia.org

Matahari yang menyembul di hamparan awan membuatnya begitu magis. Banyak sekali wisatawan yang rela bangun sebelum subuh, melawan dingin yang menusuk tulang, demi menunggu sunrise yang seperti ini.

Megahnya Langit Di Malam Hari
Satu lagi keuntungan yang didapat saat kemping di sini adalah langit malamnya yang super indah. Karena di puncak gunung yang tak terkena polusi, langitnya terlihat lebih jernih.

Apalagi saat cuaca cerah, juara cantiknya. Langit yang bertabur bintang dengan suara alam di sekeliling. Sebuah akhir pekan yang takkan terlupakan.

Eksotisnya Dieng Dilihat Dari Sini
Penasaran ingin melihat seperti bentuk Dieng dari ketinggian? Tengoklah dari Puncak Prau. Di sini Desa Dieng terlihat di balik kepulan kabut.

www.belantaraindonesia.org

Saat malam menjelang, lampu mulai menyala, membuat pemandangan semakin indah. Seperti melihat dari atas awan.

Puncaknya Ramai
Tidak seperti pada hari biasa, Puncak Prau biasanya ramai didatangi saat akhir pekan. Bukan hanya pendaki, tapi juga warga setempat. Menurut mereka, ke Puncak Prau merupakan sebuah piknik yang biasa dilakukan pada akhir pekan.

www.belantaraindonesia.org

Saat malam hari, suasana yang ramai ini sangat menyenangkan untuk mengenal teman baru. Momen menunggu sunrise pun tak kalah asyik karena banyak teman. Meski banyak orang, tapi tak sampai sesak.  src
 

Tangga Surga Ternyata Ada Di Papua!

$
0
0
Papua dan alamnya sangat menarik untuk ditelusuri. Bagaikan misteri yang membuat penasaran, selalu penuh sejarah dan tentu saja indah dipandang mata. Bentang alam Papua seolah tak akan habis di jelajahi. Suguhan alam yang hanya ada di Indonesia, salah satunya yang belum diketahui orang adalah gunung bernama Tangga Surga! Menarik?

www.belantaraindonesia.org

Bila kita ke Carstensz Pyramid memulai perjalanan dari Bandara Mozes Kilangin di Timika menuju ke Sugapa. Selain melihat Puncak Jaya dan Sumantri dari kejuahan yang berwarna putih karena punya salju abadi, ternyata ada satu lagi pemandangan yang tak kalah menakjubkan. Namanya Tangga Surga.

Wah, bentuknya indah sekali. Bentuknya bukan seperti gunung yang menonjol ke atas. Namun, seperti lapangan luas yang seolah terbelah secara diagonal. Tapi, mengapa namanya Tangga Surga?

Nama tersebut diberikan oleh tentara Amerika yang datang ke sana di sekitar tahun 2007 - 2008. Pada Perang Dunia II banyak pesawat Jepang dan Amerika yang menabrak gunung tersebut. Barulah beberapa tahun lalu, tentara Amerika datang untuk mengevakuasi bangkai pesawat, tengkorak - tengkorak prajuritnya dan senjata - senjata yang masih ada di situ.

Uniknya, tebing yang menjulang tinggi di sana yang terdiri dari batu justru menyerupai suatu tangga. Tangga yang alami, yang menjulang tinggi ke atas dan medannya berat.

Tangga - tangga itu ada dari ketinggian 3.100 Mdpl sampai 4.800 Mdpl yang hampir sama seperti tinggi Puncak Carstensz. Tangga - tangganya terbuat dari batu dan alami.

Tentara Amerika yang mengevakuasi tadi, mereka pun mengakui medannya sangat berat. Namun kata mereka lanskap di sana sangatlah indah. Tentara Amerika itu bilang sebelum datang ke surga harus datang dulu ke Papua. Salah satunya gunung itu, yang akhirnya mereka beri nama Tangga Surga.

www.belantaraindonesia.org

Bagi Suku Moni sendiri, mereka menyebutnya Juambiga Paneambiga yang artinya laki - laki dan perempuan sedang menunggu di atas gunung.

Tangga Surga pun menjadi objek wisata tersembunyi yang belum diketahui orang. Jalur pendakian, bisa dari tiga desa yakni Ugimba di Kabupaten Intan Jaya, Arwonok dan Dumadama. Dari Ugimba, waktu tempuh dengan jalan kaki sekitar 4 hari.

Tangga Surga menjadi salah satu keunikan puncak - puncak di Papua, setelah Carstensz dan Puncak Jaya. Indonesia memang cantik alamnya.  src
 

Mengapa Mendaki Carstensz Berat Dan Sulit?

$
0
0
Cartensz Pyramid di Papua Indonesia adalah puncak tertinggi di Indonesia dan salah satu puncak tertinggi di dunia yang masuk dalam kategori Seven Summits. Tak mudah untuk berdiri di puncaknya yang berketinggian 4.884 Mdpl. Tetapi banyak pendaki dunia yang memimpikan untuk menggapai puncaknya. Mereka rela mengeluarkan kocek sampai puluhan ribu dollar AS, untuk bisa menyentuh titik tertingginya.

www.belantaraindonesia.org

Namun ingat, mendaki Puncak Carstensz berbeda dengan mendaki gunung - gunung pada umumnya. Berat dan sulit. Mengapa?

Panjangnya Trek Pendakian
Jika mendaki Puncak Carstensz dari jalur perkampungan, baik dari Sugapa, Ugimba atau Soangama, para pendaki harus siap fisik dan mental. Sebab, trek pendakiannya sangat panjang!

Paling jauh, adalah trek pendakian dari Sugapa yang bisa menghabiskan 7 hari lamanya dan berjarak lebih dari 100 km dengan jalan kaki. Sedangkan dari Soangama, bisa setengah lebih cepat harinya.

Trek naik turun, naik turun tak terhitung banyaknya. Apalagi, hutan yang dilewati adalah hutan hujan tropis yang basah dan dipenuhi lumut. Jika salah melangkah atau tidak seimbang, siap - siap terpeleset.

New Zealand Pass, trek terakhir sebelum menuju Basecamp Danau - danau pun dinilai paling berat. Treknya berupa bebatuan dan pasir yang menanjak dan menurun, serta tak ada sumber air. Belum lagi, ketinggiannya sudah 4.000 Mdpl lebih yang mana angin berhembus sangat kencang dan Matahari bakal terasa sangat terik.

Hujan Yang Tak Bisa Di Prediksi
Raincoat siapkan di tempat yang mudah diambil. Kalau hujan bisa langsung dipakai karena di sini hujannya benar - benar tidak bisa diprediksi. Sekarang lagi cerah, tapi hitungan menit bisa langsung turun hujan walau tak mendung.

www.belantaraindonesia.org

Jalur trek pendakian ke Puncak Carstensz melalui perkampungan, memang kerap kali diguyur hujan, tidak perlu menunggu sampai mendung atau langit sudah gelap, hujan bisa turun kapan saja.

Kalau hujannya deras, trek yang dilewati terasa lebih sulit. Permukaan tanah gampang hancur dan bebatuan yang berlumut makin licin. Harus lebih hati - hati saat melangkah. Untuk raincoat, pilih yang tipis saja, jangan terlalu tebal. Yang penting, kita bisa terus berjalan dan cukup untuk melindungi tubuh.

Pusing Di Ketinggian 4000 Mdpl
Sampai di ketinggian 4.000 Mdpl, 'siksaan' lain yang akan dialami para pendaki adalah kepala yang mendadak pusing. Terang saja, pendaki akan terkena aklimatisasi ketinggian. Suatu fase dalam tubuh yang sedang beradaptasi terhadap perubahan ketinggian. Efeknya, benar - benar sangat menyiksa.

Kepala seperti berasa migran. Belum lagi, angin yang cukup kencang makin membuat badan terasa tidak enak. Bukan tak mungkin, bisa sajal para pendaki jalannya sempoyongan sampai muntah - muntah.

Ketinggian 4.000 Mdpl, akan dirasakan di New Zealand Pass saat menuju ke Basecamp Danau - danau yang jarak tempuhnya bisa 4 jam lebih jalan kaki. Benar - benar harus berjalan, tidak boleh lama - lama beristirahat. Sebab, tidak memungkinkan untuk bermalam di New Zealand Pass.

Suhu Ektrem
Di Basecamp Danau - danau, berat dan sulit belum berhenti. Para pendaki siap - siap menghadapi suhu yang ekstrem sampai minus derajat Celcius. Dinginnya menusuk tulang! Suhu yang cukup membuat kantung kresek sebagai tempat untuk menaruh sampah membeku jadi es.


Sarung tangan, baju polar, jaket, kaus kaki tebal sampai kupluk merupkan beberapa peralatan yang harus disiapkan. Persedian makanan, spirtus dan alat - alat masak pun harus lengkap untuk membuat makanan dan menghangatkan perut.

Bebatuan Tajam
Siksaan' terakhir yang bakal pendaki rasakan, adalah bebatuan yang tajam saat melakukan teknik ascending untuk mendaki Puncak Carstenzs dari kakinya dan rappeling saat turun. Sungguh bebatuannya sangat tajam!

www.belantaraindonesia.org

Alangkah baiknya siapkan dua sampai tiga sarung tangan untuk jaga - jaga. Gesekan tali yang panas dan batu - batunya bisa merobek sarung tangan.

Bahkan, jaket pun bisa robek ketika tergesek oleh bebatuannya. Asal tahu saja, dari kaki Puncak Carstensz sampai puncaknya yang ketinggian 4.884 Mdpl, semuanya batu. Perhatikan langkah kaki, fokus dan tahanlah sedikit rasa sakit demi bisa berdiri di puncak tertinggi Indonesia ini.  src
 

Inilah Pondok Kecil Di Ketinggian 4.003 Mdpl!

$
0
0
Di barisan pegunungan Alpen terdapat banyak gunung yang bisa di daki. Salah satunya adalah Gunung Matterhorn yang berada di perbatasan Swiss dan Italia. Para pendaki harus menuju ke kota Zermatt dulu di bagian selatan Swiss. Gunung Matterhorn punya ketinggian 4.478 Mdpl dengan bagian puncak yang memilki es abadi, gletser dan selalu tertutup salju setiap tahun.

www.belantaraindonesia.org

Satu hal yang menarik perhatian para pendaki di Gunung Matterhorn adalah suatu rumah atau pondok kecil bernama Solvay Hut. Bukan di kaki gunung, rumahnya berada di pinggiran tebing gunungnya!

Solvay Hut adalah pondok atau rumah kecil yang berada di pinggir tebing Gunung Matterhorn, Swiss. Lokasinya di ketinggian 4.003 Mdpl dengan panorama rangkaian pegunungan Alpen bersalju. Serba putih! ketinggian yang bukan main-  main karena suhunya pasti bisa di bawah 0 derajat Celcius. Tapi pertanyaannya, mengapa ada rumah di situ?

Solvay Hut ternyata sudah ada sejak tahun 1915. Orang yang mendirikan pondok tersebut, adalah seorang pendaki asal Belgia bernama Ernest Solvay.

Solvay membangun pondoknya agar menjadi tempat darurat untuk para pendaki yang sedang menuju puncak Gunung Matterhorn. Usut punya usut, ketika sedang mendaki gunungnya, dia terkena badai hebat dan nyaris meninggal. Maka setelah kejadian itu, dia mengumpulkan uang dan membangun pondok kecil tersebut.

www.belantaraindonesia.org

Pondoknya tidak terlalu besar, hanya terbuat dari kayu dan paling maksimal menampung 10 orang. Dari kaki gunung, pondok ini tidak terlihat dengan mata telanjang. Tapi begitu sedang mendaki ke puncak, para pendaki akan dikagetkan dengan pondok atau rumah kayu di pinggir tebing ini.

Tahun 1966, rumahnya diambil alih oleh Swiss Alpine Club, organisasi pendaki gunung paling besar dan tertua di Swiss. Swiss Alpine Club menambah beberapa fasilitas di sana, seperti memasang telfon satelit dan menambah pemanas ruangan agar lebih nyaman. Tapi tentu, tidak mengubah fungsi aslinya sebagai tempat darurat. Untuk mengenang Solvay, akhirnya rumah ini diberi nama Solvay Hut.

Para penghuni Solvay Hut adalah tim pendaki dari Swiss Alpine Club. Mereka bertugas berjaga di sana, untuk memantau para pendaki dan berjaga - jaga ketika terjadi badai. Para pendaki pun dilarang untuk bermalam di Solvay Hut, kecuali dalam keadaan darurat.

www.belantaraindonesia.org

Pemandangan dari Solvay Hut pun sangat menakjubkan. Terlihat, rangkaian Pegunungan Alpen yang bagian atasnya tertutup salju. Gumpalan awan pun serasa dekat sekali. Tapi untuk ke sana, sama seperti naik ke puncak Gunung Matterhorn, harus memakai tali dan menggunakan teknik panjat tebing.

Walau tak bisa bermalam di sana, para pendaki tidak kecewa. Cukup mampir sejenak di bagian 'teras' di luar rumahnya sudah bikin puas. Sudah membuat para pendaki merasakan, rumah dengan pemandangan paling indah di Bumi.  src
 

Dahsyatnya Letusan Krakatau, Membuat Bulan Menjadi Biru!

$
0
0
Senin, 27 Agustus 1883, tepat pukul 10.20, Krakatau meletus dahsyat. Kekuatannya setara 150 megaton TNT, lebih 10.000 kali kekuatan bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Melenyapkan pulau dan memicu dua tsunami, dengan tinggi 40 meter, menewaskan lebih dari 35 ribu orang. Itu versi resmi.

www.belantaraindonesia.org

Selat Sunda bak nerakaGunung Krakatau yang tidur panjang selama 200 tahun menggeliat. Ia tak sekadar meletus, melainkan meledakkan diri hingga hancur berkeping - keping. 

Sejumlah laporan menyebut, korban mencapai 120 ribu. Kerangka - kerangka manusia ditemukan mengambang di Samudera Hindia hingga pantai timur Afrika sampai satu tahun setelah letusan.

Suara ledakan dan gemuruh letusan Krakatau terdengar sampai radius lebih dari 4.600 km hingga terdengar sepanjang Samudera Hindia, dari Pulau Rodriguez dan Sri Lanka di barat, hingga ke Australia di timur.

Letusan tersebut masih tercatat sebagai suara letusan paling keras yang pernah terdengar di muka bumi. Siapapun yang berada dalam radius 10 kilometer niscaya menjadi tuli. The Guiness Book of Records mencatat bunyi ledakan Krakatau sebagai  bunyi paling hebat yang terekam dalam sejarah.

"Akibatnya tak hanya melenyapkan sebuah pulau beserta orang - orangnya, melainkan membuat mandeg perekonomian kolonial yang berusia berabad - abad," demikian ungkap Simon Winchester, penulis bukuKrakatoa: The Day the World Exploded, August 27, 1883.

Letusan Krakatau
juga menciptakan fenomena angkasa. Lewat abu vulkaniknya. Abu yang muncrat ke angkasa, membuat Bulan berwarna biru.

Pasca letusan tersebut, Krakatau hancur sama sekali. Mulai pada 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau. Ia sangat aktif dan terus bertumbuh. Akankah ia akan meletus seperti induknya? Tak ada yang tahu. 

Anak Krakatau adalah  satu dari 100 gunung berapi yang terus dipantau NASA melalui satelit Earth Observing-1 atau EO-1.

Ada dua alasan yang membuat NASA terus mengamati Anak Krakatau. Selain karena terus - menerus bererupsi, ini juga dilatarbelakangi faktor historis.  src
 

Fakta Tentang Soe Hok Gie

$
0
0
Soe Hok Gie seorang aktivis saat masih berstatus mahasiswa Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Bersama Angkatan 66, ia "menggempur" kekuasaan Orde Lama dengan serangkaian demonstrasi pasca - G30S. Ia menjadi pemimpin mahasiswa seperti juga Cosmas Batubara, Soegeng Sarjadi, Mar'ie Muhammad, atau Nono Anwar Makarim.

www.belantaraindonesia.org

Kisahnya makin menyebar luas saat difilmkan sineas Riri Riza pada 2005.  Aktor Nicholas Saputra didapuk memerankan lelaki berperawakan kecil tersebut. 

Buku hariannya, terbit dengan judul Catatan Seorang Demonstran, makin banyak dibaca usai film itu beredar. Termasuk oleh anak - anak muda yang lahir jauh setelah ia meregang nyawa di puncak Gunung Semeru.

Berikut sejumlah fakta menarik menyangkut sosok adik sosiolog Arief Budiman tersebut.

Dikirimi Surat Kaleng Gara - Gara Tulisan
Gie adalah penulis yang produktif. Artikel - artikelnya tersebar di Harian KAMI, Kompas, Sinar Harapan,Mahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya.
 
Ia menulis di rumah orangtuanya di Jalan Kebon Jeruk IX, dekat Glodok, Jakarta Barat. Di kamar belakang yang temaram, berteman nyamuk, ketika kebanyakan orang telah larut dalam mimpi. 

Pemuda kurus ini banyak dikagumi lantaran tulisan - tulisannya. Namun, ada juga yang tak suka. Suatu kali Gie dikirimi surat kaleng oleh seseorang yang mengaku pecinta Bung Karno. Rupanya pengirim surat gusar dengan kritik - kritik Gie dalam mingguan Mahasiswa Indonesia. Surat itu berisi umpatan berbau rasial.

Mengirim Bedak Ke Aktivis Mahasiswa Lain
Sebelum mendaki Semeru, ia mengirim bedak, gincu, dan cermin kepada 13 aktivis mahasiswa yang menjadi anggota DPR setelah Orde Baru berkuasa. Harapannya, agar mereka bisa berdandan dan tambah "cantik" di hadapan penguasa.

Gie kecewa dengan teman - teman mahasiswanya di DPR. Mereka dianggap sudah melupakan rakyat, lebih mementingkan kedudukannya di parlemen. Buat Gie, aktivis mehasiswa sebagainya hanya menjadi kekuatan moral, bukan pelaku politik praktis.

Dalam surat pengantar kiriman, 12 Desember 1969, ia menulis, "Bekerjalah dengan baik, hidup Orde Baru! Nikmati kursi Anda--tidurlah nyenyak.

Mengecam Pembunuhan Massal Kader Dan Simpatisan PKI
Gie gencar mengkritik Partai Komunis Indonesia ( PKI ) dan perilaku politiknya. Tapi, ia menjadi salah seorang intelektual yang pertama - tama mengecam pembunuhan massal terhadap kader dan simpatisan PKI menyusul peristiwa G30S.

Ia menulis esai berjudul Di Sekitar Peristiwa Pembunuhan Besar - besaran di Bali. Petikannya, "Selama tiga bulan, Bali berubah menjadi neraka penyembelihan. Jika di antara pembaca ada yang mempunyai teman putra Bali, tanyakan apakah dia punya seorang kenalan yang menjadi korban peristiwa berdarah itu. Tentu akan diiyakannya, karena memang demikianlah kenyataannya di Bali."
Gie juga mengritik stigmatisasi kader PKI. Misalnya, dengan surat bebas G30S. Ia menganggapnya tak perlu. "Bahkan anak - anak SD kelas V dan IV ( umur 12 - 14 tahun ) harus punya surat "bersih diri" ( bersih dari apa? ). Tiga tahun yang lalu mereka baru berusia 9 - 11 tahun. Ini benar - benar keterlaluan," tulisnya dalam Surat Tidak Terlibat G30S yang dimuat di Kompas, 29 April 1969."

Meninggal Sehari Sebelum Usianya 27
Gie meregang nyawa di puncak Gunung Semeru, Jawa Timur, 16 Desember 1969. Gie tewas karena menghirup asap beracun. Turut tewas saat itu rekan seperjalanannya, Idhan Lubis.

Ia mencandu naik gunung. Bukan sekadar rekreasi. Suatu hari, ia menulis, "Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung"

Tragis, Gie meninggal di tempat yang dicintainya: gunung. Mati muda. Uniknya, ia menyukai baris - baris puisi dari dari seorang filsuf Yunani: Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan/ yang kedua, dilahirkan tapi mati muda/ yang tersial adalah berumur tua/ berbahagialah mereka yang mati muda//  src
 
Viewing all 1171 articles
Browse latest View live